Senin 27 May 2013 14:56 WIB

Uni Eropa Akan Kirim Senjata ke Oposisi Suriah

Rep: Nur Aini/ Red: Citra Listya Rini
Bendera Uni Eropa
Bendera Uni Eropa

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Menteri Luar Negeri Uni Eropa akan membahas permintaan Inggris dan Prancis untuk meringankan sanksi terhadap Suriah sehingga senjata dapat diberikan kepada oposisi. Menteri Luar Negeri Inggris, William Hague mengharapkan sanksi akan berakhir pada akhir pekan ini. 

Hague berpendapat secara parsial embargo senjata EU dapat diakhiri sehingga senjata dapat diberikan kepada oposisi. Hal itu dinilai akan melengkapi proses perdamaian karena memperkuat kekuatan oposisi untuk bernegosiasi dengan Presiden Bashar Al-Assad. 

Dia membantah pengiriman senjata bertentangan dengan proses perdamaian. Pekan lalu, Hague mengatakan pengiriman senjata akan dilakukan di bawah kontrol dan komitmen yang jelas dari oposisi.

"Kita harus membuat jelas jika rezim tidak bernegosiasi di konferensi Jenewa dengan serius, maka tidak ada pilihan di luar meja perundingan," kata Hague seperti dilansir BBC, Senin (27/5). 

Sebelumnya, Menteri Luar Negeri Suriah, Walid Muallem menegaskan pemerintahnya akan secara prinsip menghadiri konferensi perdamaian yang AS dan Rusia selenggarakan di Jenewa bulan depan.  Dia mengatakan kegiatan tersebut merupakan kesempatan yang baik untuk mencari solusi politik. 

PBB menyatakan konflik di Suriah telah menewaskan lebih dari 80 ribu orang. Sementara, anggota dari koalisi oposisi utama saat ini tengah membahas apakah akan menghadiri konferensi. Namun, juru bicara oposisi mengatakan mereka akan datang jika Al-Assad setuju untuk mundur. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement