REPUBLIKA.CO.ID, CANBERRA -- Setiap tahun pengunjung Festival Indonesia oleh KBRI Canberra semakin bertambah, pada tahun ini diperkirakan event ini berhasil menarik perhatian lebih dari 5000 orang warga di Canberra. Menurut KBRI Canberra, berkat diplomasi budaya yang sangat agresif, kini semakin banyak masyarakat Australia yang mencintai budaya Indonesia.
Hal ini tercermin dari sejumlah pertunjukan kesenian dalam Festival Indonesia, khususnya Gamelan Bali, Tari Saman dan Manuk Dadali sebagian besar dimainkan oleh orang Australia, termasuk kalangan pelajar.
Mereka berlatih secara rutin sehingga dapat tampil prima memainkan irama gamelan Bali yang terkenal sangat rancak dan dinamis, ataupun menari Saman yang memiliki tingkat kesulitan yang tinggi.
Mahasiswa-mahasiswi Indonesia dan Australia di Canberra juga turut terlibat dalam pagelaran busana Nusa Tenggara Timur yang merupakan pakaian khas provinsi NTT.
Festival Indonesia ke-8 juga menampilkan berbagai tari-tarian khas nusantara mulai dari Tari Pendet Bali, Tari Manuk Dadali, Tari Tor-tor hingga musik dangdut yang berhasil memukau perhatian publik Australia yang setia menyaksikan pertunjukan tersebut selama berjam-jam.
Tari Malang Armor Karnival yang dibawakan secara atraktif oleh penari-penari yang didatangkan secara langsung dari Kota Malang juga menuai decak kagum publik Australia. Banyak diantara mereka kagum dengan kekhasan busana tarian tersebut dan berebut untuk berfoto bersama.
Tari Malang Armor Karnival dibawakan oleh penari-penari yang didatangkan secara langsung dari Kota Malang yang menuai banyak decak kagum publik Australia di Festival Indonesia, Canberra.