Pada hari ini di Paris, Prancis 1919, beberapa orang paling kuat di dunia bertemu untuk memulai negosiasi rumit dan panjang yang secara resmi akan menandai akhir Perang Dunia Pertama.
Para pemimpin sekutu, Prancis, Inggris, Amerika Serikat dan Italia akan membuat sebagian besar keputusan penting di Paris selama enam bulan ke depan.
Presiden AS, Woodrow Wilson berjuang mendukung ide perdamaian tanpa kemenangan dan memastikan Jerman, pemimpin Blok Sentral dan yang kalah perang tidak diperlakukan terlalu keras. Di sisi lain, Perdana Menteri Georges Clemenceau dari Prancis dan David Lloyd George dari Inggris berpendapat menghukum Jerman secukupnya dan memastikan kelemahannya adalah satu-satunya cara untuk membenarkan perang dengan biaya besar ini.
Pada akhirnya, Wilson mengompromikan perlakuan terhadap Jerman dalam rangka mendorong melalui penciptaan proyek peliharaannya, sebuah organisasi perdamaian internasional disebut Liga Bangsa-Bangsa.
Perwakilan dari Jerman tidak dilibatkan dalam konferensi perdamaian sampai Mei, ketika mereka tiba di Paris dan disajikan draft Perjanjian Versailles. Memiliki keyakinan besar dalam janji-janji Wilson, Jerman yang sangat frustrasi dan kecewa dengan perjanjian karena mengharuskan mereka kehilangan banyak wilayah dan membayar ganti rugi.
Lebih buruk lagi, Pasal 231 memaksa Jerman menerima kesalahan tunggal untuk perang. Ini adalah pil pahit yang tidak bisa ditelan bagi banyak orang Jerman.
Selanjutnya: Berbagai Situs Besar Protes, Lakukan Pemadaman
Ikuti Whatsapp Channel Republika
