Sabtu 11 Jun 2016 00:01 WIB

Benarkah Diet Makanan Mentah tak Sehat?

Makanan Mentah (Ilustrasi)
Foto:

Beberapa nutrisi merusak, lainnya memperbaiki 

Pemikiran di balik diet ini adalah memasak di atas suhu 40 derajat Celsius (tepat di atas suhu tubuh normal manusia) menghancurkan nutrisi dan enzim penting dalam makanan kita, dan juga bisa membentuk bahan kimia berbahaya.

Tapi Catherine mengatakan itu hanya berlaku sampai batas tertentu. Memasak tak menghancurkan beberapa vitamin yang sensitif terhadap panas, seperti vitamin C dan folat.

Ada juga bukti makan makanan kecokelatan atau panggang, yang mengandung senyawa, disebut produk akhir glikasi (AGEs) berkadar tinggi secara berlebihan bisa menyebabkan peningkatan resiko pengembangan penyakit terkait usia seperti katarak, alzheimer, jantung dan stroke.

Demikian pula jika makan makanan yang dibakar atau dipanggang terlalu banyak bisa dikaitkan dengan peningkatan risiko kanker karena pembentukan zat karsinogenik yang disebut hidrokarbon aromatik polisiklik (PAH).

Tetapi penelitian telah menunjukkan meski beberapa nutrisi hilang karena proses memasak, sebagian besar sayuran mempertahankan konsentrasi vitamin dan mineral mereka yang substansial, terutama jika anda menggunakan berbagai teknik memasak yang berbeda, termasuk dikukus, dicelup, dididihkan dan ditumis. Hindari memasak mereka terlalu matang dalam panci besar.

Dan dalam beberapa kasus, memasak buah dan sayuran benar-benar membuat tubuh lebih mudah menyerap nutrisi yang dikandungnya. "Memasak tak membunuh semua nutrisi, dan itu sebenarnya malah meningkatkan ketersediaan biologis bagi zat lain," kata Catherine Saxelby.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/tren-kuliner/pro-kontra-diet-makanan-mentah/7498556
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement