Leenders mengatakan badan PBB telah memberikan kontrak menggiurkan ke kroni rezim Assad yang terkenal cukup represif dan butral terhadap warganya. Sikap brutal itu justru telah mendorong bencana kemanusiaan.

Pada Juni Syria Campaign menuduh PBB telah melanggar prinsipnya dalam konflik setelah membiarkan pemerintah mengontrol penyaluran bantunan.

Lebih dari 50 aktivis kemanusiaan, kelompok hak asasi manusia dan lembaga sipil mendukung laporan yang menyebut PBB belum mampu membantu wilayah oposisi dan berkontribusi atas tewas ribuan warga sipil.

Laporan menyebut Assad memegang proyek bantuan dengan ancaman akan mendepak misi PBB yang beroperasi di Suriah. "Pemerintah Suriah telah memanfaatkan ancamannya secara konsisten sejak mereka mampu memanipulasi siapa dan di mana saja bantuan PBB boleh diberikan."

Pejabat senior PBB yang membocorkan informasi ini kepada the Guardian mengakui akan banyak pertanyaan ihwal pengadaan bantuan PBB itu. Namun setidaknya PBB mempublikasikan suplier mereka. Banyak Organisasi Nonpemerintah tak melakukan itu.  "Sangat minimnya transparansi merupakan masalah yang memberikan efek pada seluruh bantuan di Suriah," ujarnya.

Namun salah seorang pejabat PBB mengatakan kepada the Guardian ada kegeliasaan di antara sejumlah lembaga PBB terkait cengkraman Assad dalam pernyaluran bantuan.  PBB menegaskan mereka telah menyelamatkan jutaan warga Suriah. Mereka mengaku harus bekerja sama dengan rezim Assad jika ingin beroperasi di Suriah.

Ikuti Whatsapp Channel Republika