Sabtu 24 Sep 2016 04:33 WIB

Sejarah Panjang Masjid di Australia

Sebuah bangunan sederhana di daerah Bourke, NSW, yang dijadikan sebagai masjid oleh tukang unta dari Afghanistan.
Foto:

Bentuk Lokal: Masjid tak Terkecuali

Setiap kali kita menelusuri sejarah arsitektur, kita menemukan bentuk-bentuk lokal yang khas. Masjid tidak terkecuali. Respon ini tidak hanya untuk kebutuhan masyarakat, tetapi merupakan sistem konstruksi dan sumber daya material yang bisa diakses.

Untuk menentukan sebuah masjid Australia, kita mulai dengan membuat pilihan. Haruskah kita mencari studi kasus dari hal-hal spektakuler di pedalaman atau pinggiran kota untuk menampilkan warisan nasional kita? Ini pada dasarnya adalah keputusan kualitatif dan kuantitatif.

Masjid langka dan masih bertahan dari para tukang unta mendukung narasi kesulitan daerah pedalaman, isolasi, ketahanan, maskulinitas dan tekad bulat. Masjid pinggiran kota kita jauh lebih populer, yang saat ini lebih dari 340 di Australia (termasuk 167 di NSW), biasanya dibangun setelah tahun 1970-an.

Mereka menawarkan narasi sangat berbeda. Beberapa di antaranya memberi tambahan mencolok dalam kehidupan masyarakat kota, namun sebagian besar brupa bangunan sederhana, yang tidak ingin mengklaim ketenaran arsitektur.

The Mosque at Marree
Masjid di Marree (1884).

Cara lain untuk menilai keputusan ini adalah bertanya kira-kira bangunan yang mungkin muncul sebagai peringatan pada mata uang Australia - Masjid Marree yang antik atau Auburn Gallipoli? Atau, mana yang membuat Anda bangga sebagai orang Australia?

Untuk tujuan diskusi ini, masjid Australia mengambil tiga bentuk: pedalaman, suburban, dan masa depan. Ini mungkin juga dianggap sebagai mitos, diaspora, dan utopis.

Kontak orang Muslim pertama dengan Australia berlangsung sebelum 1720 melalui pedagang Makassar. Mereka menyebut pantai utara Australia sebagai "Marege", dan pengaruh mereka dapat dilihat melalui seni aborigin, bahasa, dan benda-benda lainnya.

Tidak ada masjid orang Makassar diketahui telah dibangun di Australia. Adzan juga meninggalkan jejaknya pada tanah ini, tetapi seperti dicatat sejarawan Regina Ganter, ada yang berpendapat gema adzan membahana dalam bahasa aborigin di sepanjang tempat yang pernah didatangi orang Makassar.

Masjid paling awal di Australia dibangun di Marree, Australia Selatan, kemungkinan pada 1860-an. Deskripsi mengenai masjid pertama di Madinah, Arab Saudi, tampaknya cukup mirip dengan bangunan improvisasi ini.

Keduanya menampilkan atap jerami, batang pohon kelapa, dinding tanah, menghadap ke Makkah, tempat untuk wudhu, dan mimbar kecil.

Tidak ada kubah, menara, mihrab, atau muqarnas (tiang untuk kubah), meskipun hal-hal ini banyak ditemukan di masjid-masjid belakangan.

Apa yang kita lihat hari ini adalah rekonstruksi dari 2003. Yang terakhir dari dua masjid asli Marree dibongkar oleh penjaganya menjelang akhir hidupnya, setelah melihat tidak ada penerusnya. Sangat sedikit masjid pedalaman yang masih digunakan sampai sekarang.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/sepajah-panjang-masjid-di-australia/7872160
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement