Sabtu 24 Sep 2016 04:33 WIB

Sejarah Panjang Masjid di Australia

Sebuah bangunan sederhana di daerah Bourke, NSW, yang dijadikan sebagai masjid oleh tukang unta dari Afghanistan.
Foto:

Permulaan Baru

Dua masjid baru Australia terutama menonjol di media Australia, meskipun respon terhadap masing-masing telah sangat berbeda. Rencana pembangunan sebuah masjid di Bendigo ditentang dan didukung dalam serangkaian pemberitaan yang sedang berlangsung. Diskusi desain masjid ini ditutupi oleh komentar seputar boleh tidaknya masjid ini dibangun.

Sebaliknya, Australian Islamic Centre di Newport dirayakan sebagai "visi progresif dan wadah dialog interkultural".

Dirancang oleh Glenn Murcutt dan Hakan Elevli sebagai "mungkin yang pertama yang benar-benar masjid kontemporer Australia", didukung pameran yang didedikasikan untuk desainnya di National Gallery of Victoria (Architecture of Faith). Tiket untuk pembicaraan publik oleh sang arsitek terjual habis, dan sekarang bisa diikuti secara online.

Meskipun telah diminta berkali-kali sebelumnya, saya masih meminta mahasiswa desain bagaimana "gaya Australia" mungkin didefinisikan. Mereka biasanya menyarankan "apa pun yang dibuat oleh Glenn Murcutt".

Inilah yang membuat kolaborasi dalam desain sebuah masjid Australia menjadi menarik. Langit-langit kaca berwarna lebih mengingatkan pada karya seniman Australia Leonard French - terutama langit-langit spektakuler di NGV dan jendlea di Perpustakaan Nasional Australia - daripada jendela kaca yang terkenal dari masjid Nasir al-Mulk di Shiraz, Iran.

great-mosque-skylights-data.jpg
Langit-langit di sejumlah masjid.

The Islamic Centre Australia mengacu pada wilayah pinggiran Kota Melbourne, bukan peninggalan dari penunggang unta atau lambang dari Kekaisaran Ottoman. Ini merupakan kontribusi penting untuk wacana Australia tentang Islam kontemporer, peran bersama dengan Islamic Museum of Australia.

Bangunan menonjol ini membuat pernyataan spektakuler. Tapi sebuah masjid Australia dapat dinilai dengan tipenya, bukan kekecualiannya.

Islamic Studies Centre di Charles Sturt University merupakan sebuah masjid Australia; baik kontemporer dan vernakular, tanpa klaim untuk masa keemasan masa lalu atau masa depan. Dirancang oleh Marcie Webster-Mannison pada tahun 1995, ini adalah ruang aman yang mencerminkan bangunan di dekatnya, menghadap ke Mekah, terletak di lokasi terpisah dengan pemandangan indah.

Seperti kebanyakan arsitektur Australia bangunan itu tidak menekankan langit-langit. Seperti setiap bangunan lainnya di kampus, bangunan ini melayani mahasiswa dan akademisi dari Australia dan seluruh dunia.

CSU Islamic Studies Centre
CSU Islamic Studies Centre di Wagga Wagga.

Masjid adalah fitur normal kota-kota kita (di Australia), meskipun mereka belum terlihat sebagai bangunan khas Australia. Hal ini sebenarnya aneh mengingat referensi arsitektur Islam sebenarnya cukup umum dalam sejarah desain Australia.

Mengingat tema konferensi Sejarahan Seni Islam adalah Regionalitas, sudah saatnya kita mencatat kontribusi unik Australia di masa lalu dan masa depan arsitektur Islam. Masjid merupakan bagian penting dari percakapan ini.

*Sam Bowker is a lecturer in Art History and Visual Culture at Charles Sturt University. Artikel ini sebelumnya telah dimuat di The Conversation.

sumber : http://www.australiaplus.com/indonesian/berita/sepajah-panjang-masjid-di-australia/7872160
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement