Banyak korban mengatakan mereka tidak memiliki akses ke obat-obatan. Mereka dirawat hanya menggunakan obat tradisional seperti garam, jeruk nipis dan rempah-rempah lokal.
"Penggunaan senjata kimia adalah kejahatan perang" kata Hassan. "Bukti yang telah kami kumpulkan sangat kredibel dan menggambarkan rezim yang berniat menyerang penduduk sipil di Darfur tanpa takut akan pembalasan internasional."
Amnesty telah menyerukan Dewan Keamanan PBB untuk segera menyelidiki dugaan penggunaan senjata kimia. Organisasi ini juga ingin PBB segera mengimplementasikan embargo senjata dan tekanan politik pada pemerintah Sudan, agar pasukan penjaga perdamaian dan kelompok-kelompok kemanusiaan diizinkan masuk ke daerah-daerah terpencil seperti Jebel Marra.
Amnesty mengaku terpaksa melakukan penelitian dari jarak jauh karena pembatasan akses oleh pemerintah Sudan. Kelompok itu mengatakan tidak ada wartawan, penyelidik hak asasi kemanusiaan atau kelompok kemanusiaan lainnya telah memperoleh akses ke daerah-daerah Jebel Marra yang terkena dampak konflik pada 2016.