Rabu 08 Nov 2017 09:23 WIB

Akhiri Konsensus, Muhammad Salman Pertaruhkan Nasib Saudi

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Teguh Firmansyah
 Mohammed bin Salman
Foto:

Presiden AS Donald Trump juga memuji Mohammed bin Salman dan ayahnya pascapenahanan beberapa elite baru-baru ini. Ia juga telah berulang kali menuduh Iran mendukung terorisme dan menyebabkan kekerasan, pertumpahan darah, dan kekacauan di Timur Tengah.

Ketegangan antara Iran dan Arab Saudi telah terjadi selama beberapa dekade, berawal dari revolusi Iran pada 1979, yang mengubah Iran menjadi sebuah republik Islam. Arab Saudi dan negara-negara Arab lainnya telah menuduh Iran ingin menggulingkan pemerintah mereka dan mengekspor revolusi sejak saat itu.

Mantan perwira CIA Bob Baer memuji pendekatan konsensus berbasis keluarga di kerajaan Arab Saudi yang telah memutuskan untuk mencegah perang dengan Iran sampai saat ini. "Al Saud [keluarga penguasa Arab Saudi] telah bertahan bertahun-tahun, berkat sebuah konsensus yang luar biasa dan tak terputus untuk menghindari perang dengan Iran," kata Baer.

"Tidak ada yang ingin melihat perang di wilayah tersebut terutama karena Iran bukanlah negara kecil. Iran memiliki kekuatan ekonomi, memiliki identitas sendiri, dan mendapat dukungan dari masyarakatnya. Dunia membutuhkan Arab Saudi yang stabil dan dapat diprediksi," tambahnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement