Selasa 19 Mar 2019 21:00 WIB

Sekjen PBB Ucapkan Belasungkawa kepada Korban Badai Idai

Belum diketahui berapa banyak nyawa yang hilang karena badai ini.

Rep: lintar satria/ Red: Dwi Murdaningsih
Pemandangan desa Praia Nova Village, salah satu yang terkena dampa topan Idai paling parah d Beira, Mozambik, Ahad (17/3).
Foto: Josh Estey/CARE via AP
Pemandangan desa Praia Nova Village, salah satu yang terkena dampa topan Idai paling parah d Beira, Mozambik, Ahad (17/3).

REPUBLIKA.CO.ID, JENEWA--Sekretaris Jendral PBB Antonio Guterres mengucapkan turut belasungkawa atas bencana alam yang terjadi di Mozambik. Guterres mengatakan turut sedih atas kematian, rusaknya infrastruktur dan pengungsian yang disebabkan badai Idai.

"PBB mengungkapkan solidaritas kepada pemerintah Mozambik dan siap bekerja berama mereka untuk merespon kebutuhan kemanusiaan yang disebabkan oleh bencana alam ini," kata Guterres, seperti dilansir di situs resmi PBB, Selasa (19/3).

Baca Juga

Operasi bantuan PBB ke Mozambik dan Malawi untuk membantu korban Badai Tropis Idai sudah dalam perjalanan. Badai yang menghantam kota pelabuhan Beira ini tercatat datang dengan kecepatan hampir 200 kilometer per jam.  

Di Jenewa juru bicara World Food Programme Hervé Verhoosel, mengatakan puluhan ribu orang terpaksa mengungsi. Jalanan, jembatan dan hasil panen hancur. Badai yang disertai banjir ini, kata Verhoosel, juga menghantam Malawi dan Zimbabwe.

"World Food Programme telah melakukan persiapan untuk memberikan bantuan yang dibutuhkan dalam skala besar," kata Verhoosel.

Verhoosel menambahkan saat ini PBB sudah mulai melakukan asesmen dampak kerusakan banjir. PBB juga membuat daftar prioritas kebutuhan mereka yang paling rentan.

Belum diketahui berapa banyak nyawa yang hilang karena badai ini. Pada tanggal 13 Maret lalu Koordinator Urusan Kemanusiaan PBB (OCHA) mengatakan banjir telah menewaskan sedikit 122 jjiwa di Mozambik dan sebanyak 56 orang di Malawi.

"Saat ini kami tidak memiliki nomor untuk dihubungi, jumlah korban meninggal saat ini terus berubah," kata Verhoosel.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement