Kamis 24 Oct 2019 13:28 WIB

Anggota Partai Republik Terobos Rapat Pemakzulan Trump

Rapat tertutup pemakzulan Donald Trump diterobos saat mendengarkan keterangan saksi.

Rep: Lintar Satria/Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Ketua House of Representative AS Nancy Pelosi resmi menggelar penyelidikan pemakzulan Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill, Washington, Selasa (24/9).
Foto: AP Photo/Andrew Harnik
Ketua House of Representative AS Nancy Pelosi resmi menggelar penyelidikan pemakzulan Presiden AS Donald Trump di Capitol Hill, Washington, Selasa (24/9).

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Anggota Partai Republik Amerika Serikat (AS) terobos rapat tertutup penyelidikan pemakzulan yang dipimpin anggota parlemen Partai Demokrat. Lebih dari dua lusin anggota House of Representative Partai Republik menerobos masuk saat seorang pejabat Kementerian Pertahanan sedang memberikan kesaksian.

Para anggota House dari Partai Demokrat mengatakan langkah itu membahayakan keamanan negara. Sebab, beberapa anggota Partai Republik membawa perangkat elektronik ke ruang steril.

Baca Juga

Langkah para anggota parlemen dari Partai Republik tersebut menarik perhatian nasional. Mereka berusaha untuk mengalihkan perhatian publik dari kesaksian diplomat AS kemarin yang mengakui Presiden AS Donald Trump menahan bantuan ke Ukraina kecuali negara itu bersedia menyelidiki keluarga kandidat calon presiden Joe Biden.

Manuver Partai Republik itu membuat kesaksian pejabat tinggi Departemen Pertahanan Laura Cooper ditunda hingga tengah malam. Perempuan itu mengawasi kebijakan luar negeri Ukraina. Tanya jawab akhirnya mundur lima jam dari jadwal yang sudah ditentukan dan berakhir dalam empat jam.

Setelah beberapa diplomat dipanggil dan ditanyai dalam penyelidikan pemakzulan itu, banyak anggota Partai Republik yang tetap bungkam dengan apa yang telah dilakukan presiden. Tapi mereka sangat vokal menyerang Partai Demokrat dan proses pemakzuklan.

Mereka mengatakan penyelidikan itu tidak adil, meskipun banyak anggota Partai Republik yang duduk di rapat tertutup untuk turut memberi pertanyaan kepada saksi dan mendengar kesaksian mereka.

"Para anggota (Partai Republik) memilikinya, dan mereka ingin dapat melihat dan mewakili konstituen merek dan mencari tahu apa yang terjadi," kata anggota House Jim Jordan, petinggi Partai Republik yang duduk di Komite Pengawasan dan Reformasi.

Komite itu salah satu dari tiga komite yang memimpin penyelidikan pemakzulan. Anggota komite tersebut diizinkan untuk masuk ke dalam rapat tertutup untuk turut mendengar kesaksian.

Anggota House dari Demokrat Debbie Wasserman Schultz menggambarkan situasinya sangat kacau. Ia mengatakan saat ia baru saja tiba ke ruangan rapat tertutup itu anggota Partai Republik menerobos petugas polisi dan staf Partai Demokrat. Ia menambahkan para staf Demokrat yang sedang diperiksa identitasnya di pintu masuk 'pada dasarnya dilangkahi' oleh anggota Republik.

"Jelas beberapa di antara mereka berteriak tentang presiden dan apa yang kami lakukan terhadapnya dan kami tidak memiliki apa-apa dan hal-hal lain yang mendukung presiden," kata Wasserman Schultz.

Salah seorang yang bekerja di penyelidikan pemakzulan mengatakan ketika proses tanya-jawab dimulai Cooper menjawab pertanyaan anggota parlemen dan staf mereka untuk memenuhi panggilan. Sumber lain yang tidak disebutkan namanya mengatakan Cooper menjelaskan proses penyaluran bantuan militer dan ditanyai tentang kepantasan langkah yang terjadi di Ukraina.

"Sekutu-sekutu presiden di Kongres mencoba untuk mempersulit para saksi untuk kooperatif," kata ketua Komite Intelijen House Adam Schiff.  

Demokrat membantah anggota Partai Republik diperlakukan tidak adil. Demokrat menyinggung para anggota Partai Republik memiliki waktu yang sama dalam memberi pertanyaan kepada saksi dan mendapat akses penuh terhadap rapat tersebut. Schiff mengatakan rapat tertutup untuk mendengar kesaksian dibutuhkan demi mencegah saksi menyembunyikan kebenaran. Ia juga telah berjanji untuk merilis transkrip pembicaraan dalam rapat itu yang tidak berdampak pada proses penyelidikan.

Demokrat juga mengatakan para anggota Partai Republik yang tidak duduk dalam tiga komite yang menggelar penyelidikan pemakzulan telah membahayakan keamanan rapat tertutup tersebut. Sebab, rapat tersebut digelar di ruangan yang disebut Sensitive Compartmented Information Facility (SCIF).

SCIF sebuah ruang di mana para anggota Kongres dapat mendengar informasi rahasia. Beberapa anggota House mengatakan anggota Partai Republik membawa perangkat elektronik mereka seperti telepon pintar. Padahal, tidak boleh ada perangkat elektronik yang masuk ke SCIF.

Para anggota Kongres mengetahui protokol SCIF karena mereka sering diundang ke rapat-rapat yang berisi informasi-informasi rahasia. Selain itu juga ada beberapa ruang SCIF di Capitol Hill.

Beberapa anggota Partai Republik mencicitkan pelanggaran yang mereka lakukan. "UPDATE: Kami berada di SCIF dan setiap anggota Partai Republik mendengarkan dengan diam," cicit Mark Walker, anggota House dari Republik. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement