Jumat 10 Jan 2020 00:40 WIB

Konflik AS-Iran, Saudi: Kerajaan Berada di Sisi Irak

Arab Saudi menegaskan akan membela kepentingan Irak dan rakyatnya.

Rep: Fergi Nadira B/ Red: Nashih Nashrullah
Wakil Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, menegaskan keberpihakannya terhadap kepentingan Irak.
Foto: SPA
Wakil Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, menegaskan keberpihakannya terhadap kepentingan Irak.

REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH – Kerajaaan Arab Saudi mengatakan, akan selalu berdiri dengan persaudaraan Irak, dan para warganya. 

Saudi juga akan melakukan apapun dengan segala kekuatannya untuk menghindarkannya dari bahaya perang dan konflik antara pihak luar.

Baca Juga

Hal itu diungkapkan Wakil Menteri Pertahanan Saudi, Pangeran Khalid bin Salman, dalam akun resmi Twitternya, Kamis (9/1). 

Pangeran Khalid menyampaikan harapannya bahwa rakyat Irak dapat menikmati kemakmuran setelah apa yang telah dialami Irak di masa lalu. 

"Setiap orang yang mencintai Irak hari ini ingin negara itu menghindari gangguan dan semua yang berdampak negatif terhadap keamanan dan stabilitasnya," ujarnya mencicitkan dikutip lama Al-Arabiya, Kamis (9/1).

Pangeran Khalid juga berharap Irak akan meningkatkan perannya di dunia Arab.  "Irak agar mencapai posisi yang sesuai dengan kemampuan dan energi yang telah dikaruniai Allah," ujarnya.

Irak menjadi sasaran misil Iran karena berbasis pangkalan udara AS. Kemarin, serangan misil Iran mengenai pangkalan udara Irak yang menampung pasukan AS.

Yang tebaru, dua roket mendarat di Zona Hijau Baghdad dengan penjagaan ketat pada yang menjadi kawasan bagi misi asing dan juga gedung pemerintah. Meski demikian, tidak ada korban dalam serangan tersebut.  Sebelumnya, jenderal Iran Qassem Soleimani tewas di Bandar Udara Internasional Baghdad, Irak dalam serangan udara Amerika Serikat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement