Politik Global dan hak veto
MUI juga memandang masih adanya ketidakadilan global yang secara politik dan ekonomi mempengaruhi tatanan dunia. Menurut Sudarnoto, beberapa negara yang berpenduduk muslim mayoritas maupun minoritas telah menjadi korban akibat ketidakadilan ini
Dia mengatakan dominasi neo-kapitalisme dan neo-liberalisme melahirkan kesenjangan ekonomi dan ketidakadilan di banyak negara.
“Lembaga-lembaga ekonomi dunia seperti IMF dinilai tidak berhasil mewujudkan kesejahteraan dan keadilan yang sesungguhnya,” kata dia.
Selajutnya, papar dia, hak Veto terutama oleh Amerika juga merupakan sumber masalah sehingga nasib bangsa Palestina hingga hari ini semakin berat.
“Selain invasi dan aneksasi Israel terhadap Palestina terus dilakukan, upaya memecah belah negara Timur Tengah terus dilakukan dengan keterlibatan Amerika, termasuk gerakan normalisasi hubungan dengan Israel,” urai dia.
MUI, ucap Sudarnoto, mengecam invasi dan tindakan imperialistik Israel terhadap Palestina ini.
“Tindakan Israel ini merusak beberapa resolusi DK PBB, kemanusiaan dan perdamaian dunia,” kata dia.
Menurut Sudarnoto, perlawanan terhadap Israel harus terus dilakukan antara lain pertama, melalui perjuangan diplomatik dengan mendesak agar Israel dikeluarkan dari keanggotaannya di PBB.
Kedua, dorongan kepada berbagai kekuatan civil society dalam dan luar negeri, penggerak HAM dan segmen masyarakat lainnya untuk mengecam dan mengentikan Israel
Ketiga, dorongan kepada OKI untuk mengkonsolidasi persatuan negara-negara muslim.
Terkait dengan itu, kata Sudarnoto, MUI mendorong proses demokratisasi di internal PBB dengan meninjau ulang atau setidaknya membatasi penggunaan Hak Veto untuk hal-hal yang menyangkut keselamatan jiwa manusia dan eksistensi suatu bangsa.
“Dengan cara ini, maka akan melemahkan upaya-upaya memperkokoh perdamaian dan keadilan global,” ucap Sudarnoto.