Sabtu 16 Jan 2021 09:10 WIB

Jaksa Duga Perusuh Capitol Mau Tangkap dan Bunuh Pejabat

Penyelidikan masih tahap awal, dan belum ada bukti cukup atas tuduhan itu.

Rep: Fergi Nadira/ Red: Teguh Firmansyah
Para pengunjuk rasa Pro-Trump menyerbu halaman Front Timur Capitol AS, di Washington, DC, AS, 06 Januari 2021. Berbagai kelompok pendukung Trump telah membobol Capitol AS dan melakukan kerusuhan saat Kongres bersiap untuk bertemu dan mengesahkan hasil pemilihan Presiden AS 2020.
Foto:

Pence dan para pemimpin kongres telah digiring keluar ruangan oleh Secret Service dan Capitol Police sebelum para perusuh menyerbu ke dalam ruangan. Gerald Williams, pengacara Chansley, tidak membalas panggilan telepon atau membalas email pada Jumat pagi untuk meminta komentar. Sidang penahanan dijadwalkan dalam kasusnya untuk Jumat.

Chansley menyebut dirinya "QAnon Shaman" dan telah lama menjadi pendukung dalam kampanye Trump. Dia menyerahkan diri ke kantor lapangan FBI di Phoenix pada Sabtu.

Namun demikian penjabat pengacara AS untuk District of Columbia, Michael Sherwin tidak yakin tentang klaim tersebut. Dia mengatakan bahwa mereka tidak memiliki bukti langsung pada saat ini. Sherwin mengatakan tampaknya ada kebingungan di antara beberapa jaksa, sebagian karena kerumitan penyelidikan dan jumlah orang yang terlibat.

Lebih dari 80 orang menghadapi dakwaan yang berasal dari kekerasan, termasuk lebih dari 40 orang di pengadilan federal.  Tuduhan federal yang dibawa sejauh ini terutama untuk kejahatan seperti masuk secara ilegal, tetapi jaksa penuntut mengatakan mereka menimbang tuduhan yang lebih serius terhadap setidaknya beberapa perusuh.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement