Senin 18 Jan 2021 19:52 WIB

Balon Bayi Trump Tersimpan di Museum London

Balon berfungsi sebagai pengingat perang melawan politik kebencian.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Dwi Murdaningsih
Balon bayi Trump.

Bonner menyatakan, dengan tersimpannya balon bayi Trump ini di museum akan menjadi pengingat ketika London melawan presiden AS itu. Benda ini akan mendorong mereka yang melihatnya untuk memeriksa cara melanjutkan perjuangan melawan politik kebencian. "Yang terpenting, kami berharap bayi Trump berfungsi sebagai pengingat akan politik perlawanan yang terjadi selama masa Trump menjabat," ujarnya.

"Benda tiup besar ini hanyalah sebagian kecil dari gerakan global. Sebuah gerakan yang dipimpin oleh orang-orang terpinggirkan yang paling terancam politik Trump dan yang perannya saat ini tidak boleh diremehkan," kata Bonner.

Direktur Museum London, Sharon Ament, berkata keberadaan benda ini bukan langkah politis museum karena tempat itu tidak memiliki pandangan tentang keadaan politik AS.  "Kami banyak menggunakan humor. Dan kami mengolok-olok politisi. Ini adalah contoh besar - secara harfiah - dari itu," ujar Ament menyatakan benda itu menunjukan bentuk khas Inggris dalam menyindir.

Ament menyatakan, balon udara itu baru saja tiba di museum dengan dimasukkan ke dalam koper. “Ini tepat waktu, karena itu akan datang kepada kita di hari-hari terakhir Presiden Trump menjadi Presiden, hal yang paling ironis dan pas sekarang adalah saat ini benda itu berada di karantina di museum. Semua benda harus dikarantina sebelum dikumpulkan karena mungkin terdapat serangga," ujarnya.

Selain itu, Ament menyatakan, museum di Inggris ini adalah rumah yang pas untuk balon tersebut,  karena  bagian dari tanggapan dari warga London. "Dia lahir di London… itu adalah ide yang luar biasa dan imajinatif," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement