Senin 01 Feb 2021 11:07 WIB

Kudeta Militer Ancam Demokrasi Myanmar

AS mengecam militer yang menangkap para pimpinan Myanmar

Rep: Fergi Nadira/ Red: Nur Aini
Panglima Tertinggi militer Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing
Foto:

Setelah berita penangkapan, AS mengecamnya. Presiden AS Joe Biden juga dikatakan telah diberi pengarahan oleh Penasihat Keamanan Nasional Jake Sullivan mengenai penangkapan di Myanmar.

"AS menentang segala upaya menghalangi transisi demokrasi Myanmar, dan akan mengambil tindakan terhadap mereka yang bertanggung jawab jika langkah-langkah ini tidak dibatalkan," kata juru bicara Gedung Putih Jen Psaki.

Direktur advokasi Asia untuk Human Rights Watch, John Sifton meminta AS dan negara lain untuk memberlakukan sanksi ekonomi yang tegas dan terarah pada kepemimpinan militer dan kepentingan ekonominya. Dia juga menilai bahwa militer Myanmar tidak pernah tunduk pada pemerintahan sipil.

Sejarawan dan penulis Thant Myint-U menilai kini masa depan yang sangat berbeda sudah terlihat di Myanmar. "Saya memiliki firasat bahwa tidak ada yang benar-benar dapat mengendalikan apa yang akan terjadi selanjutnya. Dan ingat Myanmar adalah negara yang dipenuhi senjata, dengan perpecahan yang dalam melintasi garis etnis dan agama, di mana jutaan orang hampir tidak bisa makan sendiri," ujarnya mengingatkan.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement