Rabu 10 Feb 2021 20:26 WIB

Uni Eropa Akui Terlambat Setujui Penggunaan Vaksin Covid-19

Uni Eropa dikritik atas upaya vaksinasi

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Nur Aini
Penghuni panti jompo berusia sembilan puluh dua tahun Gertrud Vogel mendapatkan suntikan vaksin COVID-19 di Cologne, Jerman, Minggu, 27 Desember 2020. Pengiriman pertama vaksin virus corona yang dikembangkan oleh BioNTech dan Pfizer telah tiba di seluruh Uni Eropa , dan pihak berwenang mulai memvaksinasi orang yang paling rentan dalam upaya terkoordinasi pada hari Minggu.
Foto:

Menghindari perbatasan antara Irlandia (anggota Uni Eropa) dan Irlandia Utara, yang merupakan bagian dari mantan anggota UE Inggris Raya, dipandang sebagai kunci untuk melindungi proses perdamaian di sana.

Von der Leyen mengatakan krisis kesehatan telah menunjukkan banyak pelajaran yang bisa diambil. Klinik kesehatan di sana harus berbagi lebih banyak data. Peraturan untuk memungkinkan European Medicines Agency (EMA) bergerak lebih cepat dalam otorisasi vaksin harus diperbaiki. Hambatan industri yang memperlambat produksi vaksin pun harus ditangani.

"Uni Eropa akan meluncurkan uji klinis untuk memberikan data regulator lebih cepat dan Komisi akan membentuk satuan tugas untuk membantu meningkatkan produksi vaksin," kata von der Leyen.

Menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa, sejak awal pandemi, Eropa telah mencatatkan hampir 20 juta kasus Covid-19. Korban meninggal di seluruh Eropa dan Wilayah Ekonomi Eropa mendekati 475 ribu jiwa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement