Bhasan Char berjarak beberapa jam perjalanan dari pelabuhan selatan Chittagong. Pengungsi Rohingya yang tiba di Bhasan Char tidak diizinkan meninggalkan pulau tersebut. Bangladesh menuai kecaman karena enggan berkonsultasi dengan badan pengungsi Perserikatan Bangsa-Bangsa dan badan bantuan lainnya atas relokasi tersebut. Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi mengatakan, mereka belum diizinkan untuk mengevaluasi keselamatan dan keberlanjutan kehidupan di pulau itu.
"Proses pemindahan Rohingya akan terus berlanjut, mereka pergi ke sana untuk kehidupan yang lebih baik," ujar wakil pejabat pemerintah Bangladesh yang bertanggung jawab atas pengungsi, Mohammad Shamsud Douza.
"Prioritas utama kami adalah memulangkan mereka ke kampung halaman mereka dengan cara yang bermartabat dan berkelanjutan," kata Douza.
Bangladesh telah meminta Myanmar melanjutkan proses repatriasi sukarela pengungsi Rohingya yang terhenti, karena tekanan internasional akibat kudeta militer. Situasi politik di Myanmar yang bergejolak memupuskan harapan para pengungsi Rohingya untuk kembali ke kampung halaman mereka.
"Saya tidak meliha ada masa depan untuk kami. Sedikit harapan yang kami miliki untuk kembali ke tanah air setelah kudeta," ujar seorang pengungsi Rohignya yang tidak disebutkan namanya.