Dia kemudian menyebut otoritas di beberapa negara menggunakan pandemi Covid-19 untuk mengambil respons keamanan keras dan tindakan darurat guna menghancurkan perbedaan pendapat. "Terkadang akses ke informasi Covid-19 yang menyelamatkan nyawa telah disembunyikan, sementara kesalahan informasi yang mematikan telah diperkuat, termasuk oleh mereka yang berkuasa," ucapnya.
Guterres memperingatkan tentang kekuatan platform digital dan penggunaan serta penyalahgunaan data. “Saya mendesak semua negara anggota menempatkan HAM di pusat kerangka peraturan dan undang-undang tentang pengembangan dan penggunaan teknologi digital. Kita membutuhkan masa depan digital yang aman, adil, dan terbuka, yang tidak melanggar privasi atau martabat," kata dia.