Aktivis pemuda Eshter Ze New mengatakan, para demonstran sedang berjuang untuk mengatasi ketakutan terhadap militer. Menurutnya, jika masyarakat tidak melakukan perlawanan untuk menciptakan demokrasi, maka ketakutan itu akan terus mengakar.
“Ketakutan ini hanya akan tumbuh jika kita terus menjalaninya dan orang-orang yang menciptakan ketakutan mengetahui hal itu. Jelas mereka mencoba menanamkan rasa takut pada kita dengan membuat kita lari dan bersembunyi," ujar Esther.
Kekacauan di Myanmar terjadi ketika militer melakukan kudeta dan menangkap pemimpin terpilih Aung San Suu Kyi dan beberapa tokoh politik berpengaruh lainnya. Militer menuding ada kecurangan dalam pemilihan umum pada November lalu yang dimenangkan oleh partai Suu Kyi.
Kudeta ini menimbulkan aksi protes besar-besaran di seluruh wilayah Myanmar. Kudeta juga mendapatkan kecaman dari negara-negara Barat, dan beberapa dari mereka menjatuhkan sanksi terbatas terhadap militer Myanmar.