Pihak berwenang meningkatkan tindakan keras mereka terhadap para pengunjuk rasa akhir pekan lalu, melakukan penangkapan massal, dan menggunakan kekuatan mematikan. Kantor Hak Asasi Manusia PBB mengatakan pihaknya yakin setidaknya 18 orang ditembak mati pada Ahad di beberapa kota ketika pasukan keamanan melepaskan tembakan ke arah massa yang berdemonstrasi.
Kudeta militer membalikkan kemajuan selama bertahun-tahun menuju demokrasi setelah lima dekade pemerintahan militer. Pada Desember 2017, dua jurnalis yang bekerja untuk kantor berita Reuters ditangkap saat mengerjakan berita tentang minoritas Rohingya di Myanmar. Mereka dituduh memiliki dokumen resmi secara ilegal, meskipun mereka berpendapat bahwa mereka dijebak karena penolakan resmi terhadap laporan mereka.
Meskipun kasus mereka menarik perhatian internasional, mereka dihukum pada tahun berikutnya dan dijatuhi hukuman tujuh tahun penjara. Mereka dibebaskan pada 2019 dalam pengampunan massal oleh presiden.