Riyadh sudah memiliki perjanjian transfer teknologi dengan perusahaan swasta Turki, Vestel, yang mengizinkan Arab Saudi untuk membuat drone militernya sendiri. Namun, ada spekulasi luas bahwa mereka juga mencari pengiriman militer yang dapat menghindari embargo senjata, yang diberlakukan beberapa negara Barat atas kampanye militernya di Yaman.
Harapan Turki untuk meredakan ketegangan dengan Arab Saudi adalah bagian dari upaya regional yang lebih luas. Ankara berkali-kali mengatakan, pihaknya juga melihat prospek untuk meningkatkan hubungan dengan Mesir. Hubungan Turki dan Mesir mengalami ketegangan sejak tentara Mesir menggulingkan Presiden Ikhwanul Muslimin Mohamed Morsi, yang dekat dengan Erdogan, pada 2013.
Pekan lalu, Erdogan dan menteri luar negerinya mengatakan, Turki telah melanjutkan kontak diplomatik dengan Mesir dan menginginkan kerja sama lebih lanjut. Kairo mengatakan, tindakan Turki "harus menunjukkan keselarasan dengan prinsip-prinsip Mesir" untuk menormalkan hubungan.