Jumat 26 Mar 2021 15:11 WIB

China Mengaku tak Ingin Gantikan AS Sebagai Negara Adidaya

China sebut tujuan utama mereka adalah untuk membuat kehidupan rakyat jadi lebih baik

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Hubungan AS dan China.
Foto:

Cui mengatakan bahwa kesalahan di masa lalu harus diperbaiki sebagai prasyarat untuk persaingan sehat. "Bagaimana kita bisa memiliki persaingan yang sehat ketika perusahaan China didiskriminasi? Ketika CEO senior China ditahan tanpa alasan apa pun? Kapan ada seperti itu? upaya yang jelas untuk mempolitisasi segalanya. Ketika ada upaya nasionalisme dan proteksionisme melawan aturan internasional? Jadi untuk memiliki persaingan yang terbuka dan adil, kesalahan masa lalu harus diperbaiki terlebih dahulu," kata Cui.

Cui mengatakan, China tidak bermaksud untuk memecah dunia menjadi kubu-kubu yang berbeda. China juga tidak berupaya membangun pendekatan militer yang konfrontatif. Dia mengatakan bahwa saat ini dunia harus bersatu untuk membangun komunitas bersama demi masa depan.

"Kami tidak berpikir ada upaya untuk memecah dunia menjadi kubu yang berbeda atau bahkan membangun pendekatan militer yang konfrontatif, menurut kami pendekatan semacam ini bukanlah solusi. Sebenarnya, ini adalah masalah tersendiri," ujar Cui.

Dalam wawancara tersebut, Cui juga menanggapi laporan CNN tentang kondisi Muslim Uighur di Xinjiang termasuk laporan dari Amnesty International yang menyatakan bahwa pemerintah China telah memisahkan anak-anak Uighur dari orang tua mereka.

Ketika ditanya tentang dugaan pelanggaran hak asasi manusia yang dilakukan oleh Pemerintah China di Xinjiang, Cui dengan tegas menepis semua dugaan tersebut.  "China tidak melakukan hal-hal ini. Sangat disayangkan bahwa beberapa orang, termasuk beberapa jurnalis, mereka memulai dengan prasangka dan prasangka yang sangat kuat, itulah masalah mereka. Begitulah mereka sampai pada kesimpulan yang sangat berbeda tentang situasi tertentu, sangat bertentangan dengan fakta nyata,” ujar Cui.

Cui mengatakan bahwa pusat pendidikan yang dibangun di Xinjiang bertujuan untuk mengekang ekstremisme. Menurutnya, pemerintah harus melakukan sesuatu untuk mencegah kemungkinan serangan teror di wilayah itu. Cui mengklaim, pusat pendidikan itu telah berhasil menekan serangan teroris dalam beberapa tahun terakhir.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement