Selasa 30 Mar 2021 15:34 WIB

Iran akan Hentikan Aktivitas Nuklir Jika AS Cabut Sanksi

AS berusaha mengeluarkan proposal baru untuk nuklir Iran

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Nur Aini
Pria berjalan dengan latar mural bendera Iran.  Pemerintah Iran berencana untuk memperkaya uranium hingga 20 persen di fasilitas nuklir bawah tanah Fordo secepat mungkin.
Foto:

Wakil Kepala Organisasi Energi Atom Iran Mahmoud Jarafi mengatakan kepada kantor berita Isna bahwa, sanksi AS telah menyebabkan kesulitan. Jika tidak ada solusi, maka mereka akan terpaksa berhenti bekerja di Bushehr. Bushehr adalah pabrik yang beroperasi sebagai bagian dari program nuklir bersama antara Iran dan Rusia.

"Karena sanksi (AS), kami memiliki masalah dengan transfer bank, dan jika tidak ada solusi yang ditemukan, kami bahkan akan dipaksa untuk berhenti bekerja  di unit pertama Bushehr," ujar Jarafi.

Moskow telah memperdebatkan penggunaan energi nuklir untuk tujuan sipil di Iran, tetapi sanksi AS telah menjerumuskan negara itu ke dalam krisis ekonomi. Iran telah lama menyatakan bahwa program nuklirnya dimaksudkan untuk tujuan damai dan bukan untuk membuat bom.

Iran tetap kuat dalam penggunaan energi nuklirnya. Belum lama ini Iran memperkuat kesepakatan investasi dengan China. Peningkatan hubungan ekonomi antara Iran dan China diperkirakan akan menimbulkan reaksi dari Amerika Serikat. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement