Myanmar berada dalam kekacauan sejak militer merebut kekuasaan pada 1 Februari. Sehingga memicu pemberontakan besar-besaran di seluruh negeri dengan pengunjuk rasa menuntut pemulihan pemerintah terpilih.
Arus informasi di negara itu juga telah terhambat, dengan junta memotong layanan wifi, data seluler dan memberlakukan pemadaman internet setiap malam yang telah berlangsung selama hampir 50 hari.
Wilayah perbatasan Myanmar sebagian besar dikendalikan oleh berbagai kelompok etnis bersenjata yang telah lama menginginkan otonomi yang lebih besar. Wilayah di negara bagian Kachin Utara yang dikuasai oleh Tentara Kemerdekaan Kachin juga mengalami peningkatan aktivitas militer baru-baru ini.