Jumat 30 Apr 2021 10:58 WIB

Palestina Tunda Pelaksanaan Pemilu

Sebelumnya, pemilu Palestina dijadwalkan untuk digelar pada 22 Mei mendatang

Rep: Puti Almas/ Red: Nur Aini
 Presiden Palestina Mahmoud Abbas
Foto:

Israel mengklaim Yerusalem sebagai Ibu Kota negara yang tak akan terpisahkan. Sementara, Palestina mempertahankan klaim atas Yerusalem Timur sebagai Ibu Kota di masa depan.

Pengamat telah melihat masalah Yerusalem sebagai alasan yang mungkin untuk membatalkan pemilihan, karena kemenangan untuk Fatah yang sangat terpecah dianggap tidak pasti. Dalam jajak pendapat baru-baru ini, dua pertiga responden menyatakan ketidakpuasannya dengan Abbas yang berasal dari faksi politik itu.

Perwakilan dari 28 dari 36 daftar pemilih yang terdaftar di Gaza mengatakan penundaan atau pembatalan pemungutan suara karena masalah Yerusalem Timur akan menjadi dalih yang merugikan perjuangan dan demokrasi Palestina. Pemilihan tersebut sebenarnya dimaksudkan sebagai bagian dari upaya untuk mendamaikan Hamas dan Fatah. 

Kesepakatan antara dua faksi politik yang terpecah itu harus membuka jalan unrtuk melakukan pembicaraan baru antara Palestina dengan Israel tentang solusi dua negara. Hamas memenangkan pemilihan parlemen terakhir pada 2006 dan mengambil kendali atas Jalur Gaza pada tahun berikutnya. 

Sejak itu, Fatah hanya memerintah di bagian wilayah Tepi Barat yang tidak dikuasai oleh Israel. Meski demikian, Hamas dimasukkan dalam daftar organisasi teroris oleh Israel dan Uni Eropa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement