Sebagian besar operasi untuk mencegah Iran menguasai kawasan dan menghalani organisasi bersenjata seperti Hizbullah mendapatkan sponsor. Hingga baru-baru ini karena perang sipil Suriah, upaya Amerika Serikat (AS) memberantas ISIS dan bertemunya kepentingan Israel dan negara-negara Arab maka IDF dalam beroperasi dengan bebas.
Oleh sebab itu biasanya Iran, Hizbullah dan Suriah menahan diri dalam menanggapi serangan yang dikaitkan dengan Israel. Tapi banyak pejabat pertahanan Israel yang berpikir situasi di Timur Tengah sudah berubah. Pasalnya, kekuasan Presiden Suriah Bashar Assad sudah kembali stabil. Rusia yang banyak terlibat di Suriah juga tidak mengizinkan Israel beroperasi di negara itu seperti yang dikehendaki Tel Aviv.
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden juga ingin menarik pasukan Amerika dari Timur Tengah dan memelihara stabilitas di Irak. Pasukan yang beroperasi di bawah komando mantan Presiden Donald Trump kini diminta untuk tidak merusak kepentingan AS. Perubahan pemerintah ini juga mendorong Moskow semakin terlibat dan memperkuat pengaruhnya di kawasan.