Jumat 07 May 2021 14:40 WIB

Kebebasan Pers di Eropa Tertinggi, Tetapi tidak Mutlak

Jurnalis di Eropa menghadapi tantangan, termasuk hambatan pemerintah, ancaman oleh ekstremis sayap kanan: Pengawas media - Anadolu Agency

Jurnalis di Eropa menghadapi tantangan, termasuk hambatan pemerintah, ancaman oleh ekstremis sayap kanan: Pengawas media - Anadolu Agency

Pelajaran dari negara pers bebas

Di seluruh dunia, ketika jurnalis menghadapi pembatasan dan penyensoran yang semakin meningkat, dan pers menjadi kurang bebas, negara-negara Eropa mendapat pelajaran penting tentang menjaga lingkungan jurnalisme yang sehat dan melindungi pilar keempat demokrasi.

Seperti kawasan lain, jurnalis di negara-negara dengan peringkat kebebasan pers tinggi juga menjadi sasaran ancaman dan serangan.

Tetapi tanggapan oleh pihak berwenang dengan proses peradilan yang menyeluruh dan cepat atas kejahatan terhadap jurnalis adalah yang membedakan negara-negara ini, kata Szalai.

"Secara global, lebih dari 90 persen serangan, kejahatan terhadap jurnalis tidak diselidiki. Tetapi di negara-negara ini, kejahatan semacam itu dituntut segera. Tidak ada impunitas."

Selain itu, negara-negara ini secara proaktif mengambil langkah-langkah untuk membuat undang-undang untuk meningkatkan kebebasan media.

Faktor kunci lain dalam menjaga kesucian kebebasan media adalah politisi partai yang berkuasa tidak melancarkan serangan verbal terhadap jurnalis.

"Serangan verbal dari perdana menteri atau politisi senior menciptakan iklim yang mengarah ke serangan fisik di lapangan," kata Szalai.

Dia mengungkapkan bahwa meski pernyataan yang menghasut serangan jarang terjadi di negara-negara Eropa Barat, hal itu biasa terjadi di Balkan.

RSF telah menyuarakan keprihatinan terhadap Slovenia, yang akan mengambil alih kursi kepresidenan Uni Eropa pada Juli. Uni Eropa mengutuk Perdana Menteri Janez Jansa karena melancarkan serangan pribadi terhadap jurnalis, menuduh mereka menyebarkan berita palsu.

"Ada upaya untuk sepenuhnya mengontrol media publik, menekan media swasta, dan secara bijaksana mengkritik jurnalis yang serius. Dampak dari ini adalah serangan fisik terhadap jurnalis," kata Szalai.

sumber : https://www.aa.com.tr/id/dunia/kebebasan-pers-di-eropa-tertinggi-tetapi-tidak-mutlak/2232066
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement