Ahad 30 May 2021 06:28 WIB

Siapa Benar-Benar Bisa Hentikan Israel di Palestina?

DI Timur Tengah, AS memiliki kepentingan dengan memelihara Israel

Rep: Anadolu/ Red: Elba Damhuri
Serangan Israel ke Gaza Palestina
Foto:

Padahal, jika pengaruh lobi Yahudi terbatas pada politik domestik Amerika saja, dan komunitas internasional memiliki iklim yang lebih demokratis dan lebih adil, komunitas internasional akan dapat memberikan tekanan pada AS.

Peran strategi

Faktor struktural lain di Timur Tengah adalah kebutuhan strategis Amerika Serikat akan Israel dan sebaliknya. Meskipun ketergantungan ini tidak berkontribusi banyak pada hubungan mereka, tetapi hal itu adalah salah satu yang tidak boleh kita abaikan.

AS adalah negara adidaya yang telah membangun hegemoni di wilayahnya sendiri (benua Amerika) dan berusaha untuk mempertahankannya. Di bagian lain dunia, AS memainkan peran sebagai kekuatan kontra-hegemonik, status-quoist. Sebagai kekuatan kontra-status-quoist hegemoni, AS berupaya mencegah pembentukan hegemoni regional baru dengan mengejar kebijakan keseimbangan lepas pantai.

China dan Rusia, misalnya, adalah negara hegemoni di wilayahnya masing-masing. AS gagal mencegah kedua negara ini menjadi hegemoni regional terlepas dari semua tindakan yang diambilnya.

Di Timur Tengah, bagaimanapun, AS sudah mencapai tujuannya secara luas. AS telah berhasil mencegah upaya Mesir dan Iran untuk menjadi hegemoni regional dengan ideologi pan-Arab dan pan-Islamis pada tahun 1950-60-an dan 1980-an.

Dalam hal kebijakan ekspansionis dan tujuan "Israel Raya", Israel melihat upaya hegemoni regional juga sangat mengancam. Israel membutuhkan kekosongan kekuasaan di wilayah tersebut untuk menjalankan kebijakan ekspansionis dan mempertahankannya.

Baik AS dan Israel sama-sama ingin mempertahankan wilayah tersebut sebagai negara-negara yang terfragmentasi dan bermusuhan. Alhasil, AS dan Israel pun semakin dekat dan tujuan itu dijadikan sebagai landasan strategis untuk hubungan aliansi yang kuat.

Pada faktor struktural, kita juga harus menambahkan tidak adanya kekuatan dalam sistem internasional yang akan menyeimbangkan AS dan mencegahnya mengambil keputusan sewenang-wenang di Timur Tengah.

Seandainya ada kekuatan global lain yang bertindak sebagai pelindung Palestina, akan lebih sulit bagi Israel untuk mengejar kebijakan yang menginjak-injak norma politik dan hukum internasional hingga tingkat ini.

Kekuatan yang akan menyeimbangkan AS dan Israel di Timur Tengah bisa muncul dari dalam kawasan maupun dari luar. Pada poin ini, kita juga harus menyentuh keadaan dunia Islam yang tidak teratur dan hubungan ketergantungan yang dimiliki oleh banyak rezim otoriter di wilayah tersebut dengan Israel.

Fakta bahwa dunia Islam terfragmentasi dan tidak memiliki struktur kelembagaan memungkinkan banyak orang melakukan tindak kekerasan terhadap umat Islam tanpa memedulikan konsekuensinya. Muslim dipandang sebagai mangsa yang lemah, dan ini tidak terbatas pada orang Palestina saja.

Tidak adanya negara yang cukup kuat secara militer dan ekonomi untuk melindungi hak-hak umat Islam di dunia merupakan masalah besar. Ketergantungan rezim otoriter di wilayah tersebut dengan Israel membawa masalah ini ke tingkat yang baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement