Rabu 09 Jun 2021 16:30 WIB

Senat AS Setujui RUU untuk Pengembangan Kecerdasan Buatan

China adalah masalah yang menyatukan Kongres AS.

Rep: Puti Almas/ Red: Dwi Murdaningsih
Kecerdasan buatan/ilustrasi
Foto:

Sejumlah pihak yang mendukung RUU mengatakan bahwa ini adalah investasi terbesar dalam penelitian ilmiah yang telah dilihat AS selama beberapa dekade. Itu terjadi ketika pangsa manufaktur semikonduktor negara secara global terus terkikis dari 37 persen pada 1990 menjadi sekitar 12 persen saat ini dan karena kekurangan chip telah mengekspos kerentanan dalam rantai pasokan negara. 

“Jika kita tidak melakukan apa-apa, hari-hari kita sebagai negara adidaya yang dominan mungkin akan berakhir. Kami tidak bermaksud membiarkan hari-hari itu berakhir di tangan kami. Kami tidak bermaksud melihat Amerika menjadi negara menengah di abad ini,” jelas pemimpin mayoritas Senat AS, Chuck Schumer. 

RUU tersebut memiliki sejumlah ketentuan terkait China lainnya, termasuk melarang aplikasi media sosial TikTok diunduh di perangkat pemerintah, dan akan memblokir pembelian drone yang diproduksi dan dijual oleh perusahaan yang didukung oleh pemerintah China.

Selain itu, RUU Inovasi dan Persaingan AS juga akan memungkinkan diplomat dan militer Taiwan untuk mengibarkan bendera dan mengenakan seragam saat berada di AS untuk urusan resmi. Ini juga menciptakan sanksi wajib baru yang luas terhadap entitas Cina yang terlibat dalam serangan siber AS atau pencurian kekayaan intelektual dari perusahaan Negeri Paman Sam. 

 

RUU baru tersebut akan memberikan tinjauan kontrol ekspor AS pada barang-barang yang dapat digunakan untuk mendukung pelanggaran hak asasi manusia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement