Sabtu 24 Jul 2021 01:46 WIB

Pipa Gas Alam Rusia Tetap Beroperasi Meski Ada Tekanan AS

Pemerintah Rusia mengatakan pipa gas alam Nord Stream 2 akan beroperasi

Rep: Puti Almas/ Red: Christiyaningsih
Proyek pipa gas Rusia-Jerman, Nord Stream.
Foto: Reuters
Proyek pipa gas Rusia-Jerman, Nord Stream.

REPUBLIKA.CO.ID,MOSKOW - Pemerintah Rusia mengatakan pipa gas alam Nord Stream 2 akan beroperasi meskipun ada upaya dari Amerika Serikat (AS) untuk mempolitisasi proyek tersebut.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan AS dan Jerman menyetujui langkah-langkah untuk mengurangi risiko bahwa Nord Stream 2 akan menimbulkan keamanan energi Eropa dan Ukraina.

Baca Juga

“Meski keputusan yang dibuat di bawah tekanan AS, seperti yang terjadi selama negosiasi Jerman dan Amerika, mereka tidak dapat mengubah realitas objektif, pembangunan fasilitas skala besar ini,” ujar Zakharova dalam sebuah pernyataan dilansir China.org, Jumat (23/7).

Rusia meyakini proyek Nord Stream 2 akan berfungsi dengan andal, menyediakan energi yang terjangkau bagi konsumen Eropa. Ini juga sekaligus memperkuat keamanan energi di benua tersebut.

Pipa gas sepanjang 1.230 km itu diharapkan akan selesai bulan depan. Pipa ini akan membawa 55 miliar meter kubik gas setiap tahun dari Rusia ke Jerman melalui Laut Baltik.

AS disebut mengejar kepentingan geopolitik dan ekonominya sendiri dengan mengganggu pelaksanaan pipa. Namun, Zakharova mengatakan proyek tersebut bermanfaat bagi Eropa, menekankan bahwa Rusia sepenuhnya menentang politisasi kerja sama energi.

"Dari pernyataan bersama yang dikeluarkan oleh AS dan Jerman, menjadi jelas bagi kami siapa yang bermaksud untuk mengontrol pengembangan kompleks bahan bakar dan energi Ukraina," jelas Zakharova.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement