Ahad 15 Aug 2021 18:20 WIB

20 Pengungsi Rohingya Hilang di Teluk Benggala

Kapal yang membawa 20 pengungsi Rohingya terbalik.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Agung Sasongko
Pengungsi Rohingya menunggu untuk divaksinasi COVID-19 di Cox
Foto:

Menurutnya, dapat dimaklumi kenapa para pengungsi berusaha meninggalkan pulau tersebut. “Itulah mengapa orang menjadi gila dan mengambil risiko untuk pergi,” ujarnya.

Pakar hak asasi manusia (HAM) dari badan amal yang berfokus di Asia, Fortify Rights, John Quinley, mendesak Bangladesh segera mengakhiri penahanannya terhadap para penngungsi di Bhasan Char. Kelompok Rohingya di sana harus diberi kebebasan bergerak.

"Laporan tentang Rohingya yang meninggal saat mencoba melarikan diri dari pulau dengan perahu sangat mengkhawatirkan. Pemerintah harus mengizinkan setiap Rohingya yang ingin kembali ke Cox's Bazar untuk melakukannya, dan memfasilitasi transportasi,” kata Quinley.

Distrik Cox’s Bazar menampung lebih dari 850 ribu pengungsi Rohingya. Mereka tersebar di 34 kamp. Pada Desember tahun lalu, Bangladesh mulai memindahkan ribuan pengungsi Rohingya ke sebuah pulau bernama Bhasan Char di Teluk Benggala. Sejak relokasi dimulai, terdapat hampir 20 ribu pengungsi yang telah dipindahkan. Bangladesh berencana memindahkan 100 ribu pengungsi ke sana.

 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement