Selasa 17 Aug 2021 16:38 WIB

Kala Taliban Musuhi dan Perangi ISIS

Mullah Omar pernah keluarkan fatwa haram bagi anggota Taliban yang bergabung ke ISIS

Pemimpin ISIS Abu Bakr al-Baghdadi.pernah menjadi seteru Taliban
Foto:

Respons Taliban Lebih Dalam Atas ISIS

Merasa kekuatannya, khususnya dari segi jumlah anggota, semakin tersaingi oleh ISIS, Taliban melakukan terobosan. Taliban yang selama ini dikenal antiterhadap penggunaan teknologi komunikasi mulai mendobrak tradisi tersebut.

Diberitakan the Telegraph, Senin (22 Juni 2015), Taliban Afghanistan membuka jalur telepon hotline 24 jam setiap harinya untuk perekrutan anggota. Terobosan tersebut menyasar para pegawai negeri sipil (PNS) Afghanistan yang ingin membelot dari pemerintah untuk bergabung dengan Taliban.

Golongan PNS yang menjadi target perekrutan tersebut adalah semua pegawai pemerintahan, baik polisi, militer, ataupun sipil birokrat. “Tidak hanya sambungan telepon, keemiran Islam juga menyertakan surat elektronik dan frekuensi radio yang bisa diakses bagi PNS Afghanistan yang ingin bergabung,” ujar pernyataan Taliban.

Dalam pernyataan resminya, Taliban juga mengimingi mereka yang tertarik bergabung dengan jaminan keamanan. Jaminan tersebut diklalim dapat melindungi mereka yang bergabung dari rezim pemerintahan Afghanistan.

“Layanan telepon ini buka 24 jam, dan semua yang menerima labaik (panggilan) ini bila bergabung akan kami lindungi dari rezim pemerintah boneka dan para penjajah,” kata Taliban.

Taliban sebenarnya adalah kelompok yang sangat anti pada penggunana teknologi buatan Barat. Itu dibuktikan mereka saat masih memerintah negara tersebut pada tahun 1996 sampai 2001. Saat itu, semua alat komunikasi elektronik dilarang.

Namun, diduga kekuatan mereka mulai diimbangi oleh ISIS karena faktor elektronik ini. Melihat ‘kesuksesan’ ISIS yang lihai mengendalikan komunikasi elektronik, Taliban pun mulai melakukan hal serupa.

 

sumber : Reuters/Telegraph/Anadolu
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement