Juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price mengatakan, Washington sepenuhnya mendukung upaya untuk membuka kembali bandara di Kabul. Hal itu akan memungkinkan evakuasi lanjutan terhadap warga AS, dan pengiriman bantuan kemanusiaan.
"Turki dan Qatar bersama dengan pasukan di lapangan bekerja secepat mungkin untuk membuka kembali bandara sipil. Ini adalah upaya yang terus kami dukung dengan segala cara yang kami bisa karena kami percaya ini penting untuk kepentingan kami sendiri," ujar Price.
AS secara resmi mengakhiri operasi militer selama 20 tahun di Afghanistan pada Senin (30/8). AS telah mengevakuasi lebih dari 120 ribu orang, termasuk 6.000 warga Amerika, sejak pertengahan Agustus.
Juru bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan, untuk sementara AS akan menampung 50 ribu pengungsi Afghanistan di pangkalan militer, sampai mereka mendapatkan pemukiman baru. "Kami sedang mengupayakan kapasitas di pangkalan militer kami hingga 50 ribu,” kata Psaki.
Baca juga : Israel Tolak Rencana AS Buka Konsulat untuk Palestina