Jumat 10 Sep 2021 11:05 WIB

PBB: 97 Persen Warga Afghanistan di Ambang Kemiskinan

UNDP mengatakan kemiskinan di Afghanistan dapat meningkat hingga 25 persen

Rep: Lintar Satria / Red: Nur Aini
Orang-orang berjalan di jalanan di Kabul, Afghanistan, Sabtu, 4 September 2021.
Foto:

Pada awal pekan ini, lembaga-lembaga bantuan internasional memperingatkan 'krisis kemanusiaan yang akan datang' di Afghanistan. Lembaga kemanusiaan Doctors Without Borders (Medecins Sans Frontieres atau MSF) mengatakan sistem kesehatan Afghanistan yang rentan terancam ambruk.

PBB sudah memperingatkan 18 juta rakyat Afghanistan menghadapi bencana humanitarian. Kemungkinan mereka juga akan diterpa banyak krisis yang bercabang.

"Ada berbagai krisis; perpindahan internal, imigrasi, orang-orang lari dari negara itu, orang-orang ikut melakukan bisnis ilegal, saya pikir perdagangan opium akan berkembang lebih besar dari hari ini, sederhananya karena tidak ada pekerjaan lain, kekerasan dalam negeri juga akan meningkat, sudah tugas kami turun tangan sekarang," katanya.

PBB meminta dana tambahan sebesar 200 juta dolar AS untuk menyelamatkan nyawa di Afghanistan. Sebab setelah Taliban merebut kekuasaan di negara itu, terjadi gelombang penarikan pekerja kemanusiaan dan pemotongan anggaran.

Laporan UNDP menyebutkan kombinasi dari berbagai faktor dapat mengakibatkan batas dasar garis kemiskinan Afghanistan yang saat ini 72 persen menjadi membengkak. Faktor-faktornya antara lain; kemiskinan, pandemi Covid-19, dan gejolak yang ditimbulkan transisi politik yang sedang berlangsung.

Demi merespons hal tersebut UNDP mengajukan paket intervensi. Hal itu seperti memberi bantuan layanan kebutuhan dasar dan pendapatan dasar tujuannya untuk membantu sembilan juta orang yang rentan terutama perempuan muda dan dewasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement