Kesebelas saudara Campo telah memberikan izin agar prosedur eutanasia bisa dijalani oleh perempuan tersebut. Akan, tetapi tak semua anggota keluarga setuju atas keputusan Campo untuk menjalani prosedur suntik mati. Salah satu yang menjadi alasan utama penentangan ini adalah masalah hukum agama.
Terlepas dari itu, anak lelaki Campo terus mendampingi di masa-masa terakhir kehidupannya. Sang anak, Federico Redondo Sepulveda, mengatakan dia membutuhkan sang ibu. Dia ingin sang ibu tetap ada bersamanya, dalam kondisi apa pun.
"Tapi saya tahu dari kata-katanya bahwa dia tak lagi hidup, dia hanya bertahan," ujar Sepulveda.
View this post on Instagram
Campo akan menjadi pasien dengan penyakit non-terminal pertama yang akan menjalani prosedur eutanasia di Kolombia. Kolombia dikenal sebagai negara pionir yang memperjuangkan hak untuk memilih opsi kematian bermartabat atau dignified death.
Kolombia merupakan negara pertama di Amerika Latin yang mendekriminalisasi eutanasia pada 1997. Saat ini, Kolombia merupakan satu dari sedikit negara di dunia yang melegalkan prosedur eutanasia.