Selasa 12 Oct 2021 14:12 WIB

Klinik Kolombia Batalkan Eutanasia Martha Sepúlveda

Klinik batalkan eutanasia Martha Sepúlveda 11 jam jelang penyuntikan.

Rep: Adysha Citra Ramadani/ Red: Reiny Dwinanda
Martha Sepúlveda Campo, warga Kolombia pertama dengan penyakit non terminal yang mendapat izin untuk disuntik mati.
Foto:

Seiring waktu, ALS membuat kondisi Martha semakin memburuk. Gejala-gejala yang muncul membuatnya tak lagi mampu berjalan tanpa dibantu.

"Pada kondisi ini, hal terbaik yang bisa terjadi pada saya adalah istirahat," ungkap Martha, seperti dilansir NBC News.

Meski sudah berstatus legal untuk pasien dengan kriteria tertentu, prosedur eutanasia di Kolombia masih mendapatkan penentangan dari beberapa pihak, termasuk pihak religius penganut Katolik Roma. Pemuka agama Monsinyur Francisco Antonio Ceballos Escobar pernah menyebut prosedur eutanasia sebagai sebuah bentuk pembunuhan.

"Yang sangat bertentangan dengan martabat pribadi mansuia dan rasa hormat ilahiah kepada sang pencipta," ungkap Monsinyur Francisco.

Menurut Monsinyur Francisco, orang-orang di sekitar pasien yang sakit tak seharusnya memberikan prosedur eutanasia sebagai opsi jalan keluar. Mereka seharusnya berupaya merawat sang pasien dengan baik.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement