Ahad 24 Oct 2021 19:24 WIB

 Utusan Khusus AS Minta Korut Hentikan Provokasi

Uji coba rudal Korut dinilai mengkhawatirkan dan kontraproduktif.

Rep: Lintar Satria/ Red: Agung Sasongko
Korea Utara (Korut) pada Rabu (10/10) mengonfirmasi telah menembakkan rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam atau submarine-launched ballistic missile (SLBM).
Foto:

Kim mengatakan peluncuran rudal tersebut melanggar sejumlah resolusi Dewan Keamanan PBB. Serta mengancam negara-negara tetangga Korut dan masyarakat internasional. 

"Kami meminta DPRK (Korut) menghentikan provokasi-provokasi dan aktivitas mengganggu stabilitas lainnya dan mulai berdialog," kata Kim menggunakan nama resmi Korut.

"Kami masih siap untuk bertemu DPRK tanpa syarat dan kami sudah menegaskan Amerika Serikat tidak berniat memusuhi DPRK," tambahnya.

Utusan Khusus Denuklirisasi Korsel Noh Kyu-duk mengatakan dengan Kim ia juga membahas dengan 'serius' proposal Seoul untuk resmi mengakhiri Perang Korea yang berlangsung dari tahun 1950 hingga 1953. Perang itu belum resmi berakhir karena terhenti dengan perjanjian gencatan senjata bukan perjanjian damai.

Pemerintah Korsel menilai deklarasi meresmikan berakhirnya Perang Korea akan menjadi sikap yang baik untuk memulai perundingan. Kim mengatakan Washington membahas cara untuk melangkah maju dalam isu Korut termasuk mempertimbangkan proposal Korsel dan kemungkinan proyek-proyek bantuan kemanusiaan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement