Senin 15 Nov 2021 23:10 WIB

Saking Kotornya Udara, New Delhi Diusulkan Terapkan Lockdown

New Delhi menduduki peringkat teratas sebagai ibu kota paling tercemar secara global

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Christiyaningsih
 Kuil Akshardham hampir tidak terlihat karena kota itu dilanda kabut asap tebal di New Delhi, India, 5 November 2021, karena kualitas udara Delhi mencapai kategori berbahaya. New Delhi menduduki peringkat teratas sebagai ibu kota paling tercemar secara global.
Foto:

New Delhi merupakan salah satu kota yang paling tercemar di dunia. Kota tersebut memiliki tingkat polusi yang berbahaya dari emisi pabrik dan kendaraan, termasuk asap dari kebakaran pertanian.

Pada Sabtu (13/11), Mahkamah Agung menyarankan untuk memberlakukan penguncian di Delhi untuk memerangi krisis kualitas udara. Kejriwal mengatakan pemerintahnya akan mempertimbangkan saran untuk memberlakukan lockdown setelah berkonsultasi dengan para pemangku kepentingan.

“Penguncian akibat polusi belum pernah terjadi sebelumnya. Ini akan menjadi langkah yang ekstrem,” kata Kejriwal.

Dewan Pengendalian Polusi Pusat menyarankan pihak berwenang untuk mempersiapkan sebuah langkah di bawah kategori darurat. Dewan Pengendalian Polusi menyebut kualitas udara yang buruk kemungkinan akan berlangsung hingga 18 November.

 

Pada Sabtu, tingkat partikel PM 2.5 atau partikel terkecil dan paling berbahaya karena dapat memasuki aliran darah mencapai 300 pada indeks kualitas udara. Jumlah tersebut mencapai 20 kali lipat dari batas harian maksimum yang direkomendasikan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Aljazirah melaporkan orang-orang di Delhi mengalami kabut asap tebal selama lebih dari sepekan. Mereka memiliki visibilitas rendah dan situasinya menjadi sangat buruk. "Ada beberapa momen dalam sehari Anda benar-benar dapat merasakan polusi. Situasi menjadi sangat buruk pada tahun ini,” ujar laporan Aljazirah.

Pemerintah Delhi telah berjanji untuk membuat udara kota menjadi bersih. Pembakaran limbah pertanian di negara bagian tetangga Delhi menjadi penyumbang utama tingkat polusi kota setiap musim dingin. Hal ini terus berlanjut meskipun ada larangan Mahkamah Agung.

Sementara itu puluhan ribu petani di sekitar ibu kota membakar tunggul atau sisa tanaman mereka pada awal setiap musim dingin. Pembakaran tersebut bertujuan untuk membersihkan ladang sehingga petani dapat menanam gandum. Jumlah kebakaran lahan pertanian musim ini merupakan yang tertinggi dalam empat tahun terakhir.

Awal tahun ini, pemerintah Delhi membuka "menara asap" pertamanya yang berisi 40 kipas raksasa. Kipas itu memompa 1.000 meter kubik udara per detik melalui filter. Instalasi senilai dua miliar dolar AS ini dapat mengurangi separuh jumlah partikel berbahaya di udara. Namun instalasi tersebut hanya berlaku untuk radius satu kilometer persegi (0,4 mil persegi).

Sebuah laporan pada 2020 oleh organisasi Swiss IQAir menemukan 22 dari 30 kota paling tercemar di dunia berada di India. New Delhi menduduki peringkat teratas sebagai ibu kota paling tercemar secara global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement