Senin 29 Nov 2021 13:45 WIB

Israel-Inggris Kolaborasi Cegah Iran Peroleh Senjata Nuklir

PM Israel menyatakan kesiapannya untuk meningkatkan konfrontasi dengan Iran.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Teguh Firmansyah
 Foto satelit dari Planet Labs Inc. menunjukkan fasilitas nuklir Natanz Iran pada hari Rabu, 14 April 2021.
Foto:

Beri kompensasi

Wakil menteri luar negeri Iran dan kepala negosiator nuklir Ali Bagheri Kani menyatakan kekuatan Barat harus memberikan kompensasi kepada Iran, Ahad (28/11). Kompensasi ini atas kerusakan finansial yang dilakukan oleh penarikan Amerika Serikat (AS) dari kesepakatan nuklir 2015 untuk menghidupkan kembali pakta itu.

"Harus memprioritaskan kompensasi atas pelanggaran kesepakatan, yang mencakup penghapusan semua sanksi pasca-JCPOA," ujar Kani merujuk pada Rencana Aksi Komprehensif Bersama.

"Barat perlu membayar harga karena gagal menegakkan bagiannya dari tawar-menawar. Seperti dalam bisnis apa pun, kesepakatan adalah kesepakatan, dan melanggarnya memiliki konsekuensi," kata Kani menulis dalam sebuah opini untuk Financial Times.

AS menarik diri dari kesepakatan di bawah mantan Presiden Donald Trump pada 2018. Kemudian negara itu menerapkan kembali sanksi yang telah melumpuhkan ekonomi Iran.

Pembicaraan tidak langsung antara AS dan Iran akan dilanjutkan di Wina setelah jeda lima bulan pada Senin  (29/11). Pembicaraan ini bertujuan untuk membawa Washington dan Teheran kembali mematuhi kesepakatan 2015, dengan Teheran membatasi program nuklirnya dengan imbalan keringanan sanksi.

Tujuan utama Iran dalam pembicaraan itu, menurut Kani, untuk mendapatkan penghapusan sanksi yang telah dijatuhkan kepada rakyat Iran secara penuh, terjamin, dan dapat diverifikasi. "Tanpa ini, prosesnya akan berlanjut tanpa batas," katanya.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement