Sabtu 12 Feb 2022 22:29 WIB

Vladimir Putin dan Joe Biden akan Diskusikan Krisis Ukraina

Penasihat Keamanan AS sebut agresi Rusia ke Ukraina kemungkinan dimulai dari udara

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Christiyaningsih
Presiden AS Joe Biden, kanan dan Presiden Rusia Vladimir Putin. Ilustrasi.
Foto:

Australia, Selandia Baru, Jerman dan Belanda bergabung dengan negara-negara yang mendesak warganya untuk meninggalkan Ukraina. Washington mengatakan sebelumnya bahwa invasi Moskow, termasuk kemungkinan serangan udara, dapat terjadi kapan saja.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan AS akan menjatuhkan sanksi ekonomi cepat jika Rusia menyerang. "Saya terus berharap dia tidak akan memilih jalur agresi baru dan dia akan memilih jalur diplomasi dan dialog. Namun jika tidak, kami siap," kata Blinken kepada wartawan setelah pertemuan dengan para pemimpin Pasifik di Fiji.

Rusia telah berulang kali membantah versi Barat jika akan menginvasi Ukraina. Moskow mengatakan pihaknya telah mengumpulkan lebih dari 100.000 tentara di dekat perbatasan Kiev untuk menjaga keamanannya sendiri terhadap agresi oleh sekutu NATO.

Rusia pun menegaskan pada Sabtu bahwa pihaknya telah memutuskan untuk mengoptimalkan jumlah staf diplomatiknya di Ukraina. Tindakan ini mempertimbangkan kekhawatiran akan provokasi oleh Ukraina atau pihak lain. Moskow tidak mengatakan apakah itu berarti pengurangan jumlah staf tetapi mengatakan kedutaan dan konsulat di Kiev terus menjalankan fungsi utama mereka.

Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dalam panggilan telepon dengan Blinken menuduh AS dan sekutunya melancarkan kampanye propaganda tentang agresi Rusia terhadap Ukraina. Padahal, Moskow mengklaim hanya mencari jaminan keamanan dari AS untuk memblokir kemungkinan Ukraina ke NATO dan penempatan rudal di dekat perbatasan Rusia.

AS menganggap banyak proposal sebagai non-starter tetapi telah mendorong Kremlin untuk membahasnya bersama-sama dengan AS dan sekutu Eropa. Namun, Biden telah lama percaya bahwa keterlibatan satu lawan satu dengan Putin mungkin merupakan peluang terbaik untuk resolusi.

Pejabat Ukraina telah mencoba untuk mengurangi penilaian AS bahwa invasi bisa terjadi dan Kementerian Luar Negeri mendesak warga untuk tetap tenang. Namun, Washington berencana mengirim 3.000 tentara tambahan ke Polandia, tetangga barat Ukraina, dalam beberapa hari mendatang untuk mencoba dan membantu meyakinkan sekutu NATO. Mereka menjadi pasukan tambahan dari 8.500 yang sudah siaga untuk ditempatkan ke Eropa jika diperlukan.

Sementara itu, pasukan Rusia berkumpul di utara, selatan dan timur Ukraina. Lebih dari 30 kapal dari armada Laut Hitam Rusia telah memulai latihan di dekat semenanjung Krimea sebagai bagian dari latihan angkatan laut yang lebih luas. Dwina Agustin/reuters

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement