Kamis 17 Feb 2022 08:52 WIB

Permakaman Muslim di Haifa Batal Digusur

Pemakaman Muslim di Haifa akhirnya batal digusur.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Seorang wanita Palestina terlihat melawan polisi Israel (ilustrasi).Pemakaman Muslim di Haifa akhirnya batal digusur.
Foto:

 

Mengingat semua diskusi sudah ditutup dengan kesepahaman antara aktivis dan buruh, polisi yang dikerahkan untuk mengamankan pekerjaan itu pun tak bisa berbuat apa-apa.

 

Pemakaman itu diketahui didirikan pada 1930-an, di atas lahan seluas 44 dunam atau 44ribu meter persegi. Kompleksnya tidak hanya digunakan oleh Balad a-Sheikh sendiri, tetapi juga komunitas Muslim di Haifa dan kota-maupun desa sekitarnya. Banyak masyarakat di daerah itu memiliki anggota keluarga yang dimakamkan di sana.

 

Imam Masjid al-Istiqlal di Haifa dan pemimpin utama komunitas Palestina, Sheikh Izz ad-Din al-Qassam,  menjadi pemimpin terkemuka perlawanan terhadap pendudukan Inggris di Palestina dan penjajahan Zionis. Jasadnya juga dimakamkan di pemakaman ini pada tahun 1935.

 

Untuk alasan ini, kompleks tersebut lantas diberi nama Pemakaman Al-Qassam. Daerah itu juga memiliki simbol signifikansi bagi warisan Palestina secara keseluruhan.

 

Pemakaman Al-Qassam disebut telah menjadi subyek pengambilalihan, kesepakatan korup pejabat negara, serta perjuangan hukum dan publik selama beberapa dekade sejak 1950-an.

 

Dalam beberapa tahun terakhir, pengadilan di Krayot (pinggiran kota Haifa Utara) telah mendengar gugatan oleh sebuah perusahaan bernama "Kirur Ahzakot", yang mengklaim kepemilikan sebagian besar wilayah yang diambil alih, terhadap wali Waqf al-Istiqlal.

 

Di akhir persidangan, pengadilan menolak tuntutan perusahaan yang mewajibkan para wali untuk mengosongkan kuburan.

 

Pengadilan tersebut memuskan jika perusahaan ingin mengosongkan kuburan, perusahaan harus terlebih dahulu menyerahkan rencana konstruksi, dan jika rencana konstruksi mengharuskannya, mengajukan permintaan untuk mengosongkan kuburan kepada otoritas yang sesuai di Kementerian Kesehatan.

 

Sementara itu, perusahaan berusaha untuk "memperpendek proses" dan bersembunyi di balik kontraktor dan pengembang. Polisi, alih-alih mencegah tindakan mereka, secara mengejutkan memusatkan perhatian pada mereka yang berusaha menjaga kuburan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement