Kamis 17 Feb 2022 08:52 WIB

Permakaman Muslim di Haifa Batal Digusur

Pemakaman Muslim di Haifa akhirnya batal digusur.

Rep: Zahrotul Oktaviani/ Red: Agung Sasongko
Seorang wanita Palestina terlihat melawan polisi Israel (ilustrasi).Pemakaman Muslim di Haifa akhirnya batal digusur.
Foto:

Upaya serangan di pemakaman itu disiarkan hampir secara langsung di media Arab dan memicu reaksi luas di media sosial. Pers Ibrani, seperti biasa, mengabaikan insiden itu.
 
Pada malam hari penyerangan, di tenda protes telah berkumpul para wali Wakaf al-Istiqlal, perwakilan keluarga yang dimakamkan, serta perwakilan kelompok protes dan pemuda dari Lingkungan Arab di Haifa. Mereka memutuskan untuk menggelar aksi unjuk rasa pada Jumat (11/2) pukul 2 siang.
 
Sebelum melakukan upaya demonstrasi, beberapa penyelenggara dan aktivis menerima telepon dari orang-orang yang memperkenalkan diri sebagai polisi atau personel Shabak (GSS), yang mencoba menghalangi mereka untuk berdemonstrasi.
 
Terlepas dari ancaman itu, puluhan aktivis datang ke demonstrasi pada hari Jumat. Polisi, diperkuat oleh pasukan khusus, mengepung daerah itu dan memblokir beberapa lalu lintas di persimpangan sebelumnya.
 
Bahkan sebelum demonstrasi dimulai, polisi menuntut agar bendera Palestina tidak dikibarkan di dekat jalan utama.
 
Meski akhirnya kerusakan makam dapat dicegah, upaya untuk merusak makam berujung memprovokasi dan memperkuat seruan untuk menghentikan semua rencana pembongkaran, serta tuntutan pengakuan kuburan dan pengembalian seluruh tanahnya menjadi milik Wakaf.
 
Pada saat yang sama, ketakutan masih meningkat dari upaya lain menyiapkan buldoser di kuburan, yang mungkin didukung oleh penggunaan kekuatan besar-besaran, seperti yang biasa dilakukan polisi dalam memaksa pembongkaran terhadap penduduk Arab Palestina.

 

Di akhir demonstrasi, para aktivis berkumpul di tenda untuk membahas cara memperluas perjuangan. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement