Keputusan itu juga berarti memberi tanggung jawab menerima para pengungsi dibagi secara lebih merata di antara 27 negara anggota Uni Eropa. Jerman dan Swedia paling banyak menampung pengungsi, mayoritas dari mereka melarikan diri dari perang saudara Suriah pada 2015-2016.
Juru bicara badan amal Caritas di Berlin, Thomas Gleissner, mengatakan bahwa kesiapan Jerman untuk membantu pengungsi kali ini bahkan lebih besar daripada 2015. Perang terjadi di negara terdekat dan memengaruhi orang Jerman secara lebih langsung.
Unterkunft-Ukraina, sebuah platform daring bagi warga negara yang menawarkan akomodasi bagi warga Ukraina di Jerman, adalah salah satu contoh solidaritas terhadap Ukraina. Lebih dari 95 ribu orang mendaftar sebagai tuan rumah di situs web sejauh ini.
"Saya percaya bahwa kita juga akan menguasai krisis ini, tetapi ini bukan jalan-jalan di taman, itu sangat jelas," kata Gleissner merujuk pada ungkapan bahwa kondisi yang pasti tidak akan menyenangkan.