Jumat 25 Mar 2022 06:02 WIB

AS Jatuhkan Sanksi Bagi Puluhan Perusahaan Pertahanan Rusia

AS terapkan sanksi baru terhadap Rusia, bidik puluhan perusahaan pertahanan.

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Reiny Dwinanda
 Presiden AS Joe Biden. AS menjatuhkan sanksi baru terhadap Rusia di tengah invasi negara pimpinan Vladimir Putin itu ke Ukraina.
Foto:

Pada 8 Maret lalu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan larangan impor minyak dan gas dari Rusia. Biden mengatakan, pemerintahannya menargetkan arteri utama ekonomi Rusia sebagai respons atas langkahnya menyerang Ukraina.

"Kami melarang semua impor minyak dan gas serta energi Rusia. Itu berarti minyak Rusia tidak lagi dapat diterima di pelabuhan AS dan rakyat Amerika akan memberikan pukulan kuat lainnya kepada (Presiden Rusia Vladimir) Putin," ujarnya.

Biden mengatakan, keputusannya memberlakukan larangan impor terhadap minyak dan gas Rusia diambil dalam konsultasi intensif dengan sekutu. Ia menyebut, AS memproduksi jauh lebih banyak minyak di dalam negeri daripada gabungan seluruh Eropa.

"Kami adalah pengekspor bersih energi, jadi kami dapat mengambil langkah ini ketika yang lain tidak bisa," ucapnya.

Kendati demikian, Biden tak menampik bahwa rakyat AS akan menanggung konsekuensi dari keputusan pelarangan impor minyak dan gas Rusia tersebut.

"Akan ada harga juga di sini, di AS. Saya katakan, saya akan sejajar dengan rakyat Amerika dari awal, dan ketika saya pertama kali berbicara tentang hal ini, saya mengatakan, ada harga untuk mempertahankan kebebasan, itu akan merugikan kita juga di AS," kata Biden.

sumber : Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement