Militer telah memerintah negara berpenduduk 220 juta orang itu selama hampir separuh dari 75 tahun sejarahnya. Oleh sebab itu, kemenangan Khan pada 2018 disambut baik. Namun dukungan terhadapnya berkurang setelah perselisihan mengenai penunjukan kepala intelijen militer dan masalah ekonomo yang memicu kenaikan suku bunga terbesar dalam beberapa dekade.
Meski telah dilengserkan lewat mosi tidak percaya, Khan tampaknya masih menganggap dirinya sebagai perdana menteri. Keterangan pada bagian bio di akun Twitter-nya, masih tertulis sebagai perdana menteri. “Perjuangan kemerdekaan dimulai lagi hari ini,” tulis Khan pada Ahad (10/4/2022) lalu saat menghadapi proses mosi tidak percaya.
Ribuan pendukung Khan berkumpul di sejumlah kota, termasuk Karachi, Lahore, dan Peshawar. Mereka memprotes penggulingan Khan sebagai perdana menteri yang berlangsung hingga Senin dini hari. Selain memblokade jalan, para pendukung Khan meneriakkan slogan-slogan yang menentang partai-partai pesaing PTI dan pemerintah AS.