Jumat 22 Apr 2022 17:10 WIB

AS Ekstradisi Mantan Presiden Honduras Atas Tuduhan Narkoba dan Senjata

Hernandez mengoperasikan Honduras sebagai negara narkotika

Mantan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, tengah, mengenakan masker pelindung biru dan diborgol, dikawal dengan pengawalan ketat menuju pesawat yang menunggu di pangkalan Angkatan Udara di Tegucigalpa, Honduras, Kamis, 21 April 2022. Honduras mengekstradisi Hernandez ke Amerika Serikat.
Foto:

Di sekitar bandara, puluhan orang berkumpul mengibarkan bendera biru putih negara itu untuk merayakan ekstradisi Hernandez. Hernandez berangkat dengan pesawat Badan Penegakan Narkoba AS (DEA) pada Kamis sore dan diperkirakan akan hadir pertama kali di pengadilan federal Manhattan dalam beberapa hari mendatang.

"Jika Anda mengubah kekuatan negara menjadi mesin penyelundup narkoba yang kejam, jika Anda membiarkan kekerasan dan pembunuhan berkembang di tangan kartel, maka DEA tidak akan berhenti untuk meminta pertanggungjawaban Anda," kata administrator DEA Anne Milgram kepada wartawan.

Dakwaan itu diajukan pada 27 Januari --ketika Hernandez digantikan oleh sayap kiri Xiomara Castro menyusul kemenangannya pada November atas Nasry Asfura, kandidat dari Partai Nasional sayap kanan Hernandez-- tapi tetap disegel sampai Kamis. Departemen Kehakiman AS biasanya tidak mendakwa kepala negara saat yang bersangkutan sedang menjabat.

"Pemerintahan baru Honduras menginginkan bantuan kami," kata Garland.

"Tidak ada konflik antara kami melakukan pekerjaan semacam ini dan memiliki hubungan baik di Amerika Latin."

Polisi Honduras menahan Hernandez pada pertengahan Februari menyusul permintaan ekstradisi AS, menurut dokumen Kedutaan Besar AS yang dilihat oleh Reuters pada saat itu. Mahkamah Agung Honduras pada Maret mengizinkan ekstradisi Hernandez.

sumber : Antara / Reuters
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement