Jumat 12 Aug 2022 21:36 WIB

Trump Desak Surat Perintah Penggeledahan Dibuka

Departemen Kehakiman meminta pengadilan untuk mengungkapkan surat perintah tersebut.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
 Polisi berdiri di luar pintu masuk ke perkebunan Mar-a-Lago mantan Presiden Donald Trump, Senin, 8 Agustus 2022, di Palm Beach, Florida. Trump mengatakan dalam sebuah pernyataan panjang bahwa FBI sedang melakukan penggeledahan atas Mar-a-Lago miliknya. Lago estate dan menegaskan bahwa agen telah membuka brankas.
Foto:

Sumber tidak bersedia disebutkan namanya karena tidak memiliki wewenang berbicara dengan media. Baik Trump maupun FBI tidak mengungkapkan dokumen apa yang telah ditemukan atau apa yang sebenarnya para agen FBI cari. Namun mantan presiden itu melontarkan keluhan baru tentang penggeledahan.

Selama bertahun-tahun Trump menaburkan ketidakpercayaan pada FBI ke pendukungnya. Ia mengatakan surat perintah tetap dikeluarkan dan penggeledahan tetap dilakukan meski ia bekerja sama dengan Departemen Kehakiman.

Dalam unggahannya di Truth Social Trump mengatakan "pengacara dan perwakilannya bekerja sama penuh" dalam penggeledahan sebelumnya. Dan pejabat pemerintah "dapat meminta apa pun yang mereka inginkan, di mana pun mereka ingin, bila kami memilikinya."

Sampai Jumat sore, Departemen Kehakiman memperingatkan hakim kemungkinan Trump akan menolak surat perintah dibuka. Kebijakan FBI dan Departemen Kehakiman menolak untuk membahas penyelidikan yang sedang berjalan.

Keduanya ingin melindungi integritas penyelidikan dan untuk menghindari fitnah pada orang yang sedang diselidiki tapi tidak didakwa secara tidak adil. Dokumen-dokumen seperti surat perintah penggeledahan biasanya tetap rahasia sepanjang penyelidikan.

Garland mengatakan dalam kasus ini Trump sendiri yang pertama membuka penggeledahan ke publik. Garland mengatakan Departemen Kehakiman meminta surat perintah dibuka ke publik "mengingat konfirmasi terbuka mantan presiden pada penggeledahan ini, keadaan sekitar dan kepentingan masyarakat dalam persoalan ini," katanya.

"Sebagian besar pekerjaan kami perlu di luar mata publik, kami melakukan itu untuk melindungi hak-hak konstitusional semua warga Amerika dan melindungi integritas penyelidikan kami, hukum federal, peraturan lama departemen dan kewajiban etis kami mencegah saya untuk memberikan detail lebih jauh mengenai penggeledahan sampai saat ini," katanya. 

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement