Khawatir dengan prospek masyarakat yang menua, China telah berusaha mendorong pasangan untuk memiliki lebih banyak anak dengan keringanan pajak dan pemberian uang tunai. Ditambah lagi, pemerintah memberikan cuti hamil yang lebih murah hati, asuransi kesehatan, dan subsidi perumahan.
Tapi para ahli demografi mengatakan, langkah-langkah itu tidak cukup. Mereka mengutip biaya pendidikan tinggi, upah rendah, dan jam kerja yang terkenal panjang, bersama dengan frustrasi atas pembatasan Covid-19 dan keadaan ekonomi secara keseluruhan.
Dosen University of Science and Technology Hong Kong Stuart Gietel Basten menyatakan, faktor kuncinya adalah prospek pekerjaan bagi kaum muda. "Mengapa kamu memiliki lebih banyak bayi ketika orang-orang yang kamu miliki bahkan tidak bisa mendapatkan pekerjaan?" katanya.
Kondisi angka kelahiran China ini berbalik dengan laporan terbaru PBB pada Selasa (15/11/2022). Populasi dunia melonjak melewati delapan miliar orang dan populasi global akan bertambah 2,4 miliar orang pada 2080-an.
Secara global, tonggak delapan miliar populasi mewakili semiliar orang ditambahkan ke planet ini hanya dalam 11 tahun terakhir. "Mencapai delapan miliar orang adalah tanda keberhasilan manusia, tetapi juga merupakan risiko besar bagi masa depan kita," kata direktur divisi kependudukan PBB John Wilmoth.