Senin 05 Dec 2022 19:07 WIB

Anak Yatim Piatu Ukraina Diselamatkan Agar tidak Diambil Rusia

Rusia mencoba memberikan ribuan anak Ukraina kepada keluarga Rusia untuk diasuh.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Staf rumah sakit merawat anak-anak yatim piatu di bangsal bersalin rumah sakit regional anak-anak di Kherson, Ukraina selatan, Selasa, 22 November 2022. Selama perang di Ukraina, otoritas Rusia dituduh mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia atau wilayah yang dikuasai Rusia untuk membesarkan mereka sebagai milik mereka. Setidaknya 1.000 anak disita dari sekolah dan panti asuhan di wilayah Kherson selama delapan bulan pendudukan Rusia di wilayah tersebut, keberadaan mereka masih belum diketahui.
Foto:

Awal tahun ini, Associated Press melaporkan bahwa Rusia mencoba memberikan ribuan anak Ukraina kepada keluarga Rusia untuk diasuh atau diadopsi. Associated Press menemukan bahwa, para pejabat telah mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia atau wilayah yang dikuasai Rusia tanpa persetujuan. Rusia menggunakan mereka untuk propaganda, dengan memberi mereka keluarga dan kewarganegaraan Rusia.

Institute for the Study of War yang berbasis di Washington, mengatakan, para pejabat Rusia sedang melakukan kampanye depopulasi yang disengaja di wilayah Ukraina yang diduduki. Rusia mendeportasi anak-anak dengan kedok skema rehabilitasi medis dan program adopsi.

Otoritas Rusia berulang kali mengatakan bahwa, memindahkan anak-anak Ukraina ke Rusia bertujuan untuk melindungi mereka dari permusuhan.  Kementerian Luar Negeri Rusia telah menolak klaim bahwa negara tersebut menyita dan mendeportasi anak-anak tersebut. Pihak berwenang berupaya mencari kerabat anak-anak tanpa orang tua yang ditinggalkan di Ukraina dipulangkan, jika memungkinkan.

photo
Staf rumah sakit bekerja di bangsal bersalin rumah sakit regional anak-anak di Kherson, Ukraina selatan, Selasa, 22 November 2022. Selama perang di Ukraina, otoritas Rusia dituduh mendeportasi anak-anak Ukraina ke Rusia atau wilayah yang dikuasai Rusia untuk dibesarkan sebagai mereka sendiri. Sedikitnya 1.000 anak disita dari sekolah dan panti asuhan di wilayah Kherson selama delapan bulan pendudukan Rusia di wilayah tersebut, keberadaan mereka masih belum diketahui. - (AP Photo/Bernat Armangue)

Ombudsman hak anak Rusia, Maria Lvova-Belova secara pribadi mengawasi pemindahan ratusan anak yatim piatu dari wilayah Ukraina yang dikuasai Rusia untuk diadopsi oleh keluarga Rusia.  Dia mengeklaim, beberapa anak ditawari kesempatan untuk kembali ke Ukraina tetapi menolak. Namun pernyataan Lvova-Belova tidak dapat diverifikasi secara independen.

Penasihat regional perlindungan anak UNICEF Eropa dan Asia Tengah, Aaron Greenberg, mengatakan, setiap anak yang terpisah dianggap memiliki kerabat dekat yang masih hidup sampai nasib orang tua anak atau kerabat dekat lainnya dapat diverifikasi. Sementara penilaian harus dipimpin oleh pihak berwenang di  negara tempat anak-anak tersebut berada. 

Kepala Administrasi Militer Kherson, Galina Lugova, mengatakan, keamanan lokal dan nasional serta penegak hukum sedang mencari anak-anak yang dipindahkan. Tetapi mereka masih belum tahu apa yang terjadi pada mereka.

“Kami tidak tahu nasib anak-anak ini, kami tidak tahu di mana anak-anak dari panti asuhan atau dari lembaga pendidikan kami, dan ini menjadi masalah,” kata Lugova.

Pada Juli, Rusia membawa 15 anak dari garis depan di wilayah terdekat Mykolaiv ke pusat rehabilitasi Sahaidak dan kemudian ke Rusia. Dengan bantuan orang asing dan sukarelawan, Sahaidak berhasil melacak mereka dan membawa mereka ke Georgia. Sahaidak tidak  memberikan perincian lebih lanjut tentang operasi itu karena takut membahayakan. Tetapi Sahaidak mengatakan, anak-anak itu diperkirakan akan kembali ke Ukraina dalam beberapa minggu mendatang.

Bagi sebagian orang, ancaman deportasi anak-anak oleh Rusia telah membawa hasil yang tidak terduga. Pada Oktober ketika ada tanda-tanda bahwa Rusia mundur, Tetiana Pavelko, seorang perawat di rumah sakit anak-anak, khawatir mereka akan membawa bayi-bayi itu.  Pria berusia 43 tahun itu bergegas ke bangsal dan mengadopsi seorang gadis berusia 10 bulan.

Sambil menyeka air matanya, Pavelko mengatakan, dia menamai bayi itu Kira. Nama ini diambil dari nama seorang martir Kristen. “Dia membantu orang, menyembuhkan dan melakukan banyak keajaiban,” katanya.

sumber : AP
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement